Sukses

Jalan Amaliun Medan, Lokasi Berburu Takjil saat Ramadan Sudah Ada Sejak 1990-an

Pedagang takjil atau penjual penganan untuk berbuka puasa bermuculan saat bulan suci Ramadan. Di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) salah satu lokasi yang ramai menjual takjil adalah Jalan Amaliun, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area.

Liputan6.com, Medan Pedagang takjil atau penjual penganan untuk berbuka puasa bermuculan saat bulan suci Ramadan. Di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) salah satu lokasi yang ramai menjual takjil adalah Jalan Amaliun, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area.

Di lokasi tersebut puluhan pedagang menjajakan berbagai menu saat sore hari menjelang berbuka puasa selama bulan Ramadan. Bahkan, hampir setiap hari juga, Jalan Amaliun selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk mencari takjil sebagai santapan saat buka puasa.

Seorang pedagang takjil bernama Suri mengatakan, sepengetahuannya, pedagang takjil di Jalan Amaliun sudah ada sejak sekitar tahun 1990-an. Suri mengaku, awalnya ia hanya membantu orang tuanya berjualan takjil saat Ramadan. Lalu sekarang dirinya yang meneruskan.

"Dulu, saat saya SD, sudah banyak pedagang takjil di sini. Dulu juga ada Ramadan Fair, sekarang enggak ada, mungkin karena pandemi Covid-19," katanya, Senin (26/4/2021).

Disebutkan Suri, dahulu padagang takjil di kawasan Jalan Amaliun jumlahnya bisa mencapai ratusan. Namun belakangan jumlahnya semakin berkurang, dan diperkirakannya hanya sekitar puluhan.

"Paling sekarang puluhan pedagang takjil yang buka," ujarnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penganan Tradisional

Pedagang takjil lainnya, Diana menuturkan, sebagian besar penganan yang dijajakan di kawasan Jalan Amaliun merupakan penganan radisional, seperti anyang pakis, salak bulek, roti jala, kue bika, kue khas melayu dan kue khas.

"Ada juga jual gorengan. Harganya standar, kalau makanan mulai Rp 1.000 sampai Rp 10.000-an, sedangkan minuman seperti es cendol, es doger, es buah, es koteng, dan ice cream puding, harganya berkisar Rp 5000 hingga Rp 10.000-an," terangnya.

Diakui Diana, pembeli yang datang ke kawasan Jalan Amaliun tidak hanya orang Medan saja, ada juga warga luar Medan, seperti Deli Serdang, Binjai, Tebing Tinggi, hingga Pematang Siantar. Selama Ramadan, pedagang mulai berjualan sejak pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB.

"Ramainya itu sekitar pukul 16.00 WIB sampai 17.30 WIB. Karena, tempat ini sudah terkenal. Banyak juga orang nyari takjil sambil ngabuburit," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Bulan Berkah

Pedagang takjil yang menjajakan Ice Cream, Ilhamsyah menyebut, Ramadan merupakan bulan berkah bagi para mereka selaku pedagang. Meski Ramadan kali ini berada di tengah pandemi Covid-19, dagangannya cukup laris.

"Kita syukuri. Ramadan kali ini Insya Allah pembeli selalu saja ramai," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.