Sukses

Menari Bersama Kabut Pagi di Puncak Kelapa Dua Bonebol

Jika kalian ingin melihat kabut pagi yang indah, cobalah berkunjung di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo. Di tempat ini terdapat satu sapot indah yang dikenal dengan Puncak Kelapa Dua.

Liputan6.com, Gorontalo - Jika kalian ingin melihat kabut pagi yang indah, cobalah berkunjung di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo. Di tempat ini terdapat satu spot indah yang dikenal dengan Puncak Kelapa Dua.

Dari namanya kita mungkin bertanya mengapa objek wisata yang satu ini dinamakan puncak kelapa dua. Ternyata, di atas puncak ini tumbuh dua pohon kelapa yang berumur puluhan tahun. Pohon kelapa tersebut tumbuh berdampingan.

Hingga akhirnya, warga sekitar menamai puncak tersebut dengan nama Kelapa Dua. Lokasinya wisata ini tidak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Bonebol, tepatnya di Desa Ulanta, Kecamatan Suwawa.

Setiap pengunjung yang datang, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan berjalan kaki untuk sampai ke lokasi. Meski hanya 30 menit, jalan yang dihadapi pengunjung pun cukup menantang.

Medan yang menanjak membuat pelancong yang baru pertama kali pasti akan merasakan sensasinya. Belum lagi jalan yang licin ketika turun hujan.

Meski begitu, selama perjalanan pengunjung disuguhi pemandangan alam yang masih asri dan hawa sejuk. Rasa lelah saat berjalan kaki menuju puncak pun tidak begitu terasa.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kabut Berpindah-Pindah

"Memang cukup menantang, namun tidak begitu terasa karena suasana alamnya. Pepohonan rindang dan suara burung menemani perjalanan kami," kata Renaldi Lopuo.

Tidak hanya itu, menurutnya puncak kelapa dua sangat direkomendasikan bagi para pecinta swafoto. Sebab di atas puncak di kala pagi hari, pengunjung bisa menjumpai kabut yang berjalan dan berpindah.

"Saat pagi hari kabutnya berpindah-pindah, ini momen langka yang sangat bagus diabadikan. Sambil menikmati kopi saat duduk di atas rumah pohon sensasinya berbeda," ujarnya.

Pengunjung lain Ilham Hadjarati mengaku, merasakan hal yang sama. Kabut di puncak kelapa diibaratkan bisa diajak menari. Sebab ketika pagi hari kabut kadang muncul kadang juga berpindah di tempat lain dan itu berlangsung hingga matahari terbit.

"Bermain dengan kabut di tempat ini sungguh luar biasa. Biasanya kalau kali berburu kabut, kami datang membawa tenda dan menginap," kata Ilham.

"Pokoknya puncak kelapa dua tidak ada duanya, namun sayangnya di lokasi tersebut banyak ditemukan sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh pengunjung," ia menandaskan.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.