Sukses

Zona Hijau, Begini Sistem Belajar Tatap Muka SD di Boalemo

Kabupaten Boalemo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Gorontalo yang berhasil keluar dari zona merah Covid-19. Itulah sebabnya jika Boalemo mulai mengaktifkan kembali sistem belajar mengajar di seko

Liputan6.com, Gorontalo - Kabupaten Boalemo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Gorontalo yang berhasil keluar dari zona merah Covid-19. Karenanya, Boalemo mulai mengaktifkan kembali sistem belajar tatap muka di sekolah.

Pantauan Liputan6.com, semua sekolah dasar (SD) se-Kabupaten ini mulai menjalani aktivitas belajar tatap muka seperti sedia kala. Meski begitu, pihak sekolah tetap memprioritaskan penerapan protokol kesehatan.

"Daerah Zona Hijau tidak menjadi jaminan bahwa Corona sudah tidak ada, akan tetapi kita harus waspada," kata Kepala Sekolah SDN Tilamuta Sofyan Utiarahman kepada Liputan6.com

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh siswa saat memasuki lingkungan sekolah, terutama harus memakai masker dan sebelum masuk kelas juga mencuci tangan.

Selain itu satu persatu siswa melakukan pengecekan suhu badan. Jika ada siswa yang suhu badannya tinggi, maka ia akan langsung dipulangkan dan tak mengikuti belajar tatap muka.

"Protokol Kesehatan adalah prioritas kami, saat dalam kelas tempat duduk mereka juga diberi jarak," ujarnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Pembagian Jadwal

Tidak hanya itu, kata Sofyan, pihaknya juga membuat strategi tersendiri pada tahap proses belajar. Ia kemudian membagi dua kelompok siswa agar di sekolah tidak terjadi kerumunan.

"Saya bagi mereka  dua kelompok dan diberi jadwal. Misalkan hari ini kelompok satu, besoknya lagi kelompok berikutnya," ungkapnya.

"Namun saat kelompok lain saat tidak masuk, mereka tetap kami ajarkan dengan cara daring. Jadi tidak ada kata libur," ucap Sofyan.

Sementara salah satu siswa Riska mengaku, akibat pandemi ini sebagian pelajaran mulai dilupakan. Sebab menurutnya akibat pandemi, mereka merasakan libur terpanjang membuat sebagian dari mereka tidak ingat pelajaran.

"Kalau belajar daring tidak maksimal, mendingan kami memilih belajar di sekolah, bisa ketemu teman-teman dan belajarnya enak," ucap Riska.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.