Sukses

Hutan Lindung Egon Berbenah Jadi Destinasi Wisata Minat Khusus Kelas Dunia

Hutan lindung Egon Ilin Medo di Sikka NTT bakal dikembangkan demi mendatangkan wisatawan.

Liputan6.com, Sikka - Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa memiliki banyak hutan lindung. Fungsi utama hutan lindung sendiri adalah paru-paru bumi, yang mampu menjaga udara agar tetap bersih.

Bukan hanya itu, keindahannya bahkana amembuat hutan lindung kerap juga menjadi destinasi wisata minat khusus.

Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, wisata alam Egon salah satu hutan lindung yang terus dikembangkan demi membangkitkan industri pariwisata di kawasan tersebut.

Kawasan hutan lindung Egon Ilin Medo berada di wilayah Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Lokasi itu dapat dicapai dalam waktu satu jam perjalanan dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.

Lanskapnya hanya seperti perbukitan, tidak seperti gunung bertipe strato.

Saat ini potensi wisata alam Egon sedang dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTT, melalui UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Sikka.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTT, melalui Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Sikka, Benediktus Herry Siswadi, kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, program NTT Bangkit Kegiatan Pengembangan Wisata Alam Egon, yang dianggarkan melalui APBD I.

"LHK NTT memiliki program NTT Bangkit Kegiatan Pengembangan Wisata Alam Egon. Sehingga melalui program itu, kita mulai mengembangkan hutan wisata alam Egon," katanya.

Bangunan yang dikerjakan melalui dana APBD 1 ditahun 2020 kurang lebih 75 juta, sehingga kita sudah kembangkan sarana MCK, bak penampung air 12.000 liter, 3 buah lopo dan tugu wisata. Selain bangunan dari dana APBD I NTT, UPT KPH Sikka juga secara swadaya dalam pengembangan hutan wisata Egon.

UPT KPH Sikka secara swadaya membangun pondok jaga, papan informasi imbauan menuju puncak egon dan jaringan pipa air bersih kurang lebih 500 meter. Selain itu terus melakukan pembenahan, seperti tempat rambu-rambu penunjuk arah menuju kawah Gunung Egon.

"Sesuai dengan rencana yang dipetakan, lokasi wisata alam egon akan dikembangkan sekitar 25 hektare. Melalui kesatuan pengelolaan hutan dan dikelola oleh UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Sikka, di mana diatur dalam Permenhut nomor 83 tahun 2016 tentang perhutanan sosial," jelasnya.

Hery Siswadi menjelaskan, lokasi pengembangan wisata alam egon terletak di Andalan. Dimana tempat itu adalah titik awal tracking menuju kawah gunung Egon. Selain itu tambah Hery Siswadi lokasi itu adalah titik terakhir mendapatkan Sinyal Telkomsel untuk masyarakat Kecamatan Mapitara.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wisata Hits

Hery juga mengakatan, salah satu spot yang ada di wisata alam Egon yang mulai banyak dikunjungi adalah jalur pendakian gunung api egon dan lokasi kawahnya.

"Saat ini lokasi adalan wisata alam egong sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap hari liburan," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, wisatawan yang datang berkunjung ke wisata alam egon dibatasi hanya wisatawan lokal yang ada di Kabupaten Sikka.

"Tetapi sebelum pandemi Covid-19 banyak juga wisatawan luar negeri juga banyak berkunjung di wisata alam egon, untuk melakukan pendakian ke puncak gunung egon, tapi pada umumnya titik pendakian ke puncak gunung egon itu berada di wilayah andalan yang sementara dikembangkan jadi wisata alam egon," sebutnya.

Menurut Hery Siswadi, sarana dan prasarana wisata alam egon yang akan dibangun dalam tahun anggaran berikutnya, antara lain rumah pohon, panggung terbuka dengan pemandangan ke arah laut dan juga ke arah puncak Gunung Egon, arena kemping seperti bumi perkemahan, dan wahana flying fox.

"Semua pengembangan potensi wisata alam egon, sudah dipikirkan dengan resiko bencana dimana kita sudah bersama dinas periwisata kabupaten Sikka dan konsultan perencana yang dilibatkan untuk dimenkaji resiko bencananya," tuturnya.

Ia juga menyampaikan saat ini sudah banyak pengunjung yang datang ke wisata alam egon, dan ada juga yang datang berkema di wisata alam egon, seperti dari mahasiswa pencinta alam dan beberapa komunitas sudah sering kemping di wisata alam egon.

"Untuk saat ini wisata alam egon sudah dibuka untuk umim dan untuk memungut karcis masuk, kita masih menunggu akan dikembangkan lagi tempat-tempat yang menjadi wahana bagi pengunjung," sebutnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.