Sukses

Danau di Kawah Gunung Anak Krakatau Menghilang, Ini Kata Ahli

Serangkaian erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada 2018 menciptakan kawah berbentuk tapal kuda yang pada bagian terbukanya terisi air.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang menarik dari gambar Gunung Anak Krakatau yang diunggah akun Instagram @krakatay_ca_cal. Gambar itu menunjukkan pertumbuhan Gunung Anak Krakatau yang begitu cepat. Ada empat panel gambar dalam satu frame foto tersebut.

Foto pertama diambil 14 Desember 2019, gambar itu menunjukan ada air pada kawah Gunung Anak Krakatau. Tiga bulan kemudian, tepatnya 26 Maret 2020 saat foto tersebut diambil, air kawah sedikit menghilang dan warna airnya pun berubah. Foto selanjutnya yang diambil 17 Juni 2020, terlihat air kawah Gunung Anak Krakatau telah kering, dan terbentuk dinding kawah yang baru.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Gunawan, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (23/6/2020) mengatakan, Gunung Anak Krakatau tercatat memang sedang aktif-aktifnya tumbuh. Hal tersebut terekam juga dari data kegempaan selama dua bulan terakhir ini.

“Kalau lihat dari foto itu setidaknya pertumbuhan sampai dengan mencapai 50an meter di atas permukaan laut, karena dinding tertinggi di sebelahnya 157 meter di atas permukaan laut,” katanya.

Hendra juga mengatakan, keringnya air kawah Gunung Anak Krakatau dipengaruhi tumbuhnya masa batuan tersebut, dan pertumbuhannya sangat cepat. Sebelumnya, serangkaian erupsi yang terjadi sejak 22 - 26 Desember 2018 lalu membentuk kawah seperti tapal kuda yang pada bagian terbukanya terisi air.

Uniknya, kata Hendra, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau menjadi fluktuatif sejak periode 1950-an. 

“Ada periode-periode pertumbuhan cepat, ada periode sangat lambat pertumbuhannya,” kata Hendra.

Hendra menegaskan, pihaknya juga masih terus memantau keunikan-keunikan yang terjadi seputar pertumbuhan Gunung Anak Krakatau. Soal bakal terjadi erupsi dalam waktu dekat, Hendra mengatakan hal itu sulit diprediksi, namun potensi erupsi maasih selalu ada selama aktivitas kegempaan masih sering terjadi.

Sebagai informasi, Gunung Anak Krakatau terkahir erupsi pada Jumat malam, 10 April 2020. Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id menyebut, aktivitas seismik pada saat itu ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.

Pos Pantau saat itu melaporkan abu berwarna hitam dan abu yang keluar dari puncak Gunung Anak Krakatau bergerak ke timur, dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah. Hingga Sabtu 11 April 2020 pagi, pukul 05.44 WIB, erupsi masih terjadi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.