Sukses

Pemkab Pasangkayu Bakal Tanggung Biaya Hidup Mahasiswa Rantau yang Tak Mudik

Mahasiswa asal Kabupaten Pasangkayu yang perantauan tidak perlu khawatir akan biaya hidup mereka selama Corona Covid-19 mewabah. Pasalnya Pemkab Pasangkayu siap menjamin itu asalkan mereka tidak mudik.

Liputan6.com, Pasangkayu - Bagi mahasiswa asal Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat yang sedang menuntut ilmu di perantauan tidak perlu khawatir akan biaya kebutuhan hidup mereka selama pandemi Corona Covid-19. Pasalnya, Bupati Kabupaten Pasangkayu Agus Ambo Djiwa siap menjamin kebutuhan hidup, asalkan mereka tidak mudik.

"Saya berharap agar mahasiswa yang masih di luar daerah agar tidak pulang ke Pasangkayu. Pemkab siap membiayai hidup mereka selama di luar daerah," kata Agus saat video conference, Selasa (7/4/2020).

Pemkab Pasangkayu siap membiayai para mahasiswa, karena sebagian besar Orang Dalam Pengawasan (ODP) di daerahnya adalah mahasiswa yang mudik ke kampung halaman. Karena itu, ia berharap para mahasiswa untuk tidak lagi mudik untuk di tengah pandemi mematikan ini.

"Berdasarkan perkembangan hari ini ada 186 ODP. Sudah selesai pemantauan 73 orang, kebanyakan mahasiswa. Saya harap mereka yang masih di luar kota tidak pulang, namun mengisolasi diri di tempatnya masing-masing," harap Agus.

Langkah itu diambil Agus untuk mengantisipasi penyebaran Corona Covid-19 di kabupaten paling utara Sulawesi Barat itu. Ini juga sebagai langkah untuk melindungi warga dan keluarga mereka yang ada di kampung halaman, akan sangat berisiko jika mereka nekat untuk mudik.

"Karena saat ini kita tidak tahu siapa saja yang terjangkit virus ini, karena walaupun tanpa gejala kita bisa menjadi carrier (pembawa) virus itu," jelas Agus.

Agus juga menyampaikan, langkah antisipasi yang ia lakukan jika pandemi Corona Covid-19 ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Saat ini, ia tengah berupaya menyiapkan dan mencari dana untuk bantuan sembako bagi kurang lebih 36 ribu jiwa masyarakat yang diperkirakan akan kesulitan jika pandemi ini terjadi selama 6 bulan.

"Saat ini kita masih bisa memenuhi kebutuhan, tapi ke depannya, maka kalkulasi biaya sembako itu diperkirakan Rp1,8 miliar per bulannya dan sementara berupaya untuk mencari sumber dana bantuan sembako ini," tutup Agus.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.