Sukses

Bank Indonesia Gandeng Perbankan dan Aplikasi Jasa Pembayaran Sosialisasikan QRIS

Bank Indonesia semakin gencar menyosialisasikan sistem pembayaran online QRIS di Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Peluncuran QR Code Indonesian Standart (QRIS) yang dilakukan Bank Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2019 lalu, kini semakin digencar sosialisasinya. Salah satunya dengan menggandeng perbankan dan aplikasi jasa pembayaran online.

QRIS sendiri adalah standar kode respons cepat pembayaran nasional, yang ditetapkan oleh Bank Indonesia bersama industri pembayaran. Baik bank atau nonbank, yang digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran retail di Indonesia.

Pada saat menggelar Media Briefing di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Bank Indonesia menggandeng pejabat Bank Rakyat Indonesia kanwil Palembang, Bank Central Asia (BCA), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mandiri. Serta pejabat dari aplikasi OVO Palembang dan LinkAja area Palembang dan Bengkulu.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Hari Widodo, transformasi digital dengan QRIS sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan pembayaran secara online.

“Aplikasi apapun yang digunakan oleh masyarakat, tetap dapat digunakan untuk bertransaksi di merchant,” ujarnya, Kamis (12/3/2020).

Menurutnya, dengan QRIS yang merupakan satu pembayaran untuk semua, mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, memajukan UMKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Maju.

Sebagai upaya menyosialisasikan dan mengkampanyekan implementasi QRIS, Bank Indonesia akan menggelar Pekan QRIS Nasional 2020 (PQN 2020) secara serentak di 46 Kota di seluruh Indonesia.

Event akan diselenggarakan mulai tanggal 9-15 Maret 2020 itu, bertujuan untuk meningkatkan penggunaan (usage) QRIS, dengan sasaran masyarakat dan pedagang (merchant).

Seperti di universitas dan pesantren, pasar, tempat ibadah, agen LKD/laku pandai, Pemda, dan tempat lainnya.

“Puncak Acara Pekan QRIS dengan tema ‘Sikok QRIS Pacak Galo, Payo Pake QRIS!’ yang direncanakan pada Hari Minggu tanggal 15 Maret 2020 pukul 06.00 WIB - 10.00 WIB, di Area Umum Kambang Iwak Palembang,” kata pejabat Bank Indonesia ini.

Dari sisi pedagang (merchant) terutama merchant UKM, manfaat yang diterima antara lain cepat, tidak memerlukan uang kembalian, serta uang penjualan langsung tersimpan di bank dan bisa dimonitor setiap saat.

Lalu, risiko uang tunai hilang atau dicuri bisa menurun. Juga penurunan risiko rugi karena menerima pembayaran dengan uang palsu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memudahkan Bersedekah

“Manfaat lainnya, transaksi tercatat otomatis, sistematis, dan bisa dilihat histori transaksi. Hingga kini, Bank Indonesia terus mendorong pedagang (merchant) agar konversi ke QRIS,” katanya.

QRIS ini juga dapat digunakan di rumah ibadah atau untuk donasi. BI terus melakukan sosialisasi dan mengadakan merchant gathering, dan on boarding merchant langsung ke segmennya masing-masing bersama PJSP dan stakeholders.

Diungkapkan Group Head Retail Payment BRI Kanwil Palembang Oktavina, sebanyak 3.400 pedagang pasar tradisional di Sumsel dan 500 rumah ibadah, telah menggunakan QRIS saat ini.

“Sejak awal kita sudah mengaktifkan program digitalisasi pendaftaran online. Apalagi BRI tersebar sampai ke pelosok, kita fokus ke pasar tradisional juga. Sudah ada ribuan pedagang yang bermigrasi ke QRis, serta ke rumah ibadah untuk memudahkan warga bersedekah,” katanya.

Marissa selaku City Manager OVO Palembang menuturkan, sudah ada 4.270 merchant yang telah menggunakan QRIS pada saat ini di Sumsel.

“Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh customer, antara lain sebagai alternatif pembayaran kekinian, dan juga pengeluaran tercatat. Sistem QRIS aman, cepat, convenience dan efisien,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.