Sukses

30.065 Hektare Lahan Riau Terbakar

Dirjen Karhutla KLHK menyebut kebakaran lahan di Riau sudah mencapai 30.065 hektare. Jumlah ini lima kali lipat dari data Karhula dari BPBD Riau yaitu 6.425,39 hektare.

Liputan6.com, Pekanbaru - 30.065 hektare hutan dan lahan di Riau berubah menjadi abu selama tahun 2019. Angka ini dicatat Direktorat Jenderal Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Jumlah tersebut sangat berbeda jauh dengan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau terkait luasan lahan terbakar. Badan pimpinan Edwar Sanger itu menyebut Karhutla tahun ini di Bumi Lancang Kuning membakar 6.425 hektare.

Menurut Direktur Pengendalian Karhutla KLHK Rafles Panjaitan, luasan lima kali lipat dari data BPBD Riau itu diperoleh dari citra satelit Landsat dan overlay lapangan. Dengan demikian, data itu bisa dipertanggungjawabkan.

"Data kita tidak meragukan, ada dari lapangan langsung," kata Rafles dihubungi dari Pekanbaru, Senin petang, 9 September 2019.

Terkait perbedaan jauh dengan data BPBD Riau, Rafles tidak mempermasalahkannya. Menurutnya, bisa saja data BPBD itu mengacu pada total lahan yang sudah dipadamkan selama tahun 2019.

"Data dari BPBD itu bukan seluruh lahan yang terbakar," tegas Rafles.

Rafles menerangkan, luasan Karhutla Riau juga diamati oleh negara lainnya dengan menggunakan satelit. Untuk itu, dia memastikan KLHK secara serius menghitung luas lahan yang terbakar dengan menggunakan instrumen yang tersedia hingga anggota di lapangan.

"Kita tidak bisa berbohong soal data luas lahan yang terbakar ini. Kalau data kita tidak cocok dengan mereka (negara luas), bisa protes nanti," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data BPBD Riau

Terpisah, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger memaklumi adanya perbedaan jauh data KLHK dengan pihaknya yang masuk dalam Satgas Karhutla Riau. Menurutnya, perbedaan terjadi karena KLHK menghitung luasan lahan berdasarkan data yang disajikan satelit.

"Kalau BPBD itu laporan langsung dari petugas pemadam kebakaran di lapangan, tidak menggunakan satelit," kata Edwar.

Edwar menyebut penanggulangan Karhutla Riau terus dilaporkan ke BNPB dan KLHK. Sejauh ini, tidak ada silang pendapat mengenai perbedaan data dari BPBD dan data yang dihimpun KLHK.

"Yang penting saat ini adalah pemadaman bersama semua instansi terkait agar tidak menimbulkan kabut asap," kata Edwar.

Edwar menjelaskan, Karhutla di Riau sejak awal tahun hingga kini sudah mencapai 6.425,39 hektare. Jumlah itu tersebar di 12 kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning.

Daerah yang paling luas terbakar adalah Bengkalis yang mencapai 1.756,78 hektare. Disusul Rokan Hilir 1.215,95 hektare, Indragiri Hilir 827,35 hektare, Siak seluas 785,7 hektare, Kepulauan Meranti 349,7 hektare dan Indragiri Hulu 386,1 hektare.

"Berikutnya Kota Dumai 325,25 hektare, Pelalawan 344 hektare, Kampar 225,53 hektare, Pekanbaru 169,62 hektare, Rokan Hulu 34,25 hektare, dan terakhir Kuansing 15,1 hektare," sebut Edwar.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.