Sukses

Polisi Masih Cari Bagian Tubuh Guru Tari yang Tewas Tanpa Busana

Guru tari yang ditemukan tewas dalam koper dimakamkan tanpa kepala, Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Liputan6.com, Kediri - Setelah melalui proses autopsi, jenazah Budi Hartanto (27) korban mutilasi, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kelurahan setempat, Kamis (4/4/2019), sekitar pukul 01.00 dini hari.

Kepala Kantor Kelurahahan Tamanan Kota Kediri, Yahya budiono mengatakan, kepulangan korban dari rumah sakit Mardi Waluyo Blitar sekitar pukul 21.00 WIB. Jenazah dipulangkan dan diantar menggunakan mobil ambulans, dan tiba di rumah duka tepat tengah malam.

"Kondisi jenazah nyuwon sewu masih belum diketemukan kepalanya sampai sekarang. Polisi tetap bekerja keras agar secepatnya menemukan kepala," tuturnya. Meski tanpa organ tubuh lengkap, jenazah korban tetap dimakamkan.

Melihat puteranya meninggal secara tragis, ibu korban bernama Hamidah nampak terpukul. Ia terlihat berulangkali menangis meratapi nasib putranya yang meninggal dengan cara tidak wajar. "Ibunya masih syok pak, belum terima keadaan," katanya.

Selesai dilakukan salat jenazah, korban kemudian dimakamkan di TPU setempat. Pemakaman korban mutilasi ini diantar ratusan warga yang ikut membawa peti jenazah berjalan kaki dari rumah duka hingga menuju tempat pemakaman umum Kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemuda yang keseharinya berprofesi sebagai guru tari itu ditemukan tewas tanpa busana. Jasadnya  ditemukan di dalam koper di semak-semak dekat sungai di Desa Karanggondang, Kecamatan Udan Awu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019), sekitar pukul 11.00 siang. Jasad dalam koper pertama kali ditemukan seorang pencari rumput.

Kasus mutilasi ini kemudian ditangani ke Polisian Polda Jawa Timur dengan melibatkan tiga unsur jajaran, yaitu Polres Blitar, Polres Kediri, dan Polres Kediri Kota. Sejumlah saksi diperiksa untuk dimintai keterangan terkait kejadian ini. Di samping itu, polisi juga sempat mendatangi rumah korban untuk mencari alat bukti.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.