Sukses

Sambutan Suka Cita dari Pendukung Jokowi kepada Sandiaga Uno di Cirebon

Selamat Datang Bapak Sandiaga Uno di Cirebon, Tapi Maaf Kami Tetap Pilih Jokowi.

Liputan6.com, Cirebon - Suasana politik Pilpres 2019 semakin memanas. Masing-masing pasangan capres gencar melakukan sosialisasi untuk mendapat simpati warga.

Seperti yang dilakukan Cawapres nomor urut dua Sandiaga Uno. Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu berkunjung ke Desa Munjul Astanajapura Kabupaten Cirebon, Jumat (1/3/2019).

Namun, kedatangan Sandiaga Uno menuai berbagai reaksi dari sejumlah kalangan.

Pantauan Liputan6.com, sepanjang jalan menuju lokasi, Sandiaga disuguhkan pemandangan spanduk dukungan kepada capres nomor urut satu. Belum lagi para pecinta Capres 01 yang berteriak hidup Jokowi sepanjang Sandiaga melintasi jalan.

Bahkan, diantara poster tersebut, terpasang sebuah tulisan berisi 'Selamat Datang Bapak Sandiaga Uno di Cirebon, Tapi Maaf Kami Tetap Pilih Jokowi'.

"Harus disyukuri karena ini bagian dari demokrasi kita," kata Sandi.

Sandiaga menganggap, riuh dukungan politik di Desa Munjul tersebut bagian dari sambutan kedatangannya.

"Saya disambut dengan suka cita tidak hanya disambut pendukung kita saja tapi pendukung pak Presiden Jokowi juga," imbuh dia.

Dalam kunjungan tersebut Sandi mengaku berdialog dengan guru honorer dan petani tebu. Dia mengungkapkan, nasib guru honorer saat ini semakin kurang diperhatikan.

Mulai dari upah hingga kesejahteraan dan status pengangkatan. Pasangan capres nomor dua ini mengklaim komitmen akan mensejahterakan guru honorer.

"Bayar gaji tepat waktu dan akan kami tingkatkan status nya," sebut Sandi.

Sandi mengaku para petani tebu masih kesulitan mendapat bahan pupuk. Kondisi tersebut menjadi salah satu pemicu besarnya impor gula.

Terutama, kata dia, gula rafinasi yang merembes menjadi gula konsumsi. Sandiaga berjanji akan membenahi kondisi petani tebu agar dapat meningkatkan swasembada pangan. "Tentunya jelas keberpihakan kami kepada petani," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyesalkan Sikap Sandi

Tak jauh dari lokasi sosialisaai, kedatangan Sandiaga Uno menuai penolakan dari Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Warga Cirebon sempat dihebohkan dengan beredarnya surat terkait penolakan kunjungan Sandiaga Uno.

Surat pernyataan tersebut diketahui berasal dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Surat tersebut ditandatangani langsung Pimpinan Pondok Buntet Pesantren Cirebon KH. Adib Rofiuddin.

"Kami memang tidak bisa menerima dan kami sudah kemukakan alasannya tapi pak Sandi. Baik pa Sandi maupun Prabowo pernah dua kali mengirim utusan tapi kami sudah jelaskan baik-baik," kata Kh Adib kepada wartawan.

Dia menyatakan, penolakan tersebut lantaran keluarga besar Pondok Buntet Pesantren menyatakan dukungan kepada pasangan capres Jokowi - Ma'ruf Amin.

Adib mengaku, sebelumnya utusan dari Prabowo maupun Sandi sudah pernah datang ke Ponpes. Pihaknya sudah menjelaskan secara baik dan memohon maaf atas penolakan rencana kunjungan itu.

Dia mengaku tak bisa menerima kunjungan pasangan capres nomor urut dua itu karena sudah memiliki hubungan emosional kuat dengan Ma'ruf Amin.

"Selain di PBNU beliau juga masih ada keluarga dengan Buntet Pesantren ini masih satu buyut sehingga kami harus menjaga perasaan beliau sebagai orang sepuh dan saudara kami di ponpes," ujar dia.

Namun demikian, dia mengaku menyesali sikap Sandiaga Uno dan tim yang memaksakan diri untuk datang ke kawasan Pondok Buntet Pesantren.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon tetap menjaga marwah dan martabat ponpes yang dibawah naungan NU.

"Kami lihat pak Sandi dan tim ngeyel ingin datang akhirnya kami membuat surat pernyataan itu," kata dia.

Dia menyatakan, pihak Pondok Buntet Pesantren sudah musyawarah mufakat untuk mengusung paslon nomor urut satu.

"Ponpes ini ada 54 asrama dan masing-masing kiai sudah sepakat dukung paslon nomor urut satu," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.