Sukses

Motif Aneh Pelemparan Bom Molotov ke Gereja Toraja di Makassar

Pemicu seorang pemuda melempar bom molotov ke Gereja Toraja di Makassar terbilang tak biasa. Polisi kini mendalami keterlibatan pelaku lain.

Liputan6.com, Makassar - Polisi hingga saat ini terus mendalami motif kasus pelemparan bom molotov ke Gereja Toraja Jemaat Masale yang berlokasi di Jalan Adhiyaksa Baru, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukang, Makassar, Selasa pagi, 21 Agustus 2018.

Kapolsek Panakukang, Makassar, Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan dari hasil interogasi, pelaku berinisial JA (18) nekat melempari Gereja Toraja Jemaat Masale dengan bom molotov karena ketatnya penjagaan gereja saat ini. Selain memberlakukan ronda malam, pihak gereja juga memasang CCTV.

"Pelaku kesal karena pihak Gereja Toraja meningkatkan kewaspadaan dengan memasang CCTV dan jemaat gereja sering ronda sampai pagi akibat sering terjadi pencurian, sehingga pelaku kesal nekat membakar pintu gereja," kata Ananda via telepon.

Meski demikian, pihaknya bersama dengan Polrestabes Makassar terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang membantu aksi inisial JA yang diketahui merupakan residivis kasus pencurian tersebut.

"Kasus pelemparan bom molotov ini sedang dikembangkan. Kemungkinan ada pelaku lain dalam kasus ini serta ada kasus pencurian lain yang pernah dilakoni oleh pelaku inisal JA bersama rekannya yang masih dalam proses penyelidikan," kata Ananda.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologis Pelemparan Bom Molotov

Dari hasil interogasi awal, pelaku mengaku menjalankan aksinya dengan membeli bensin botolan dari toko milik Appi yang kemudian disimpan selama lima hari di belakang tembok Gereja Toraja Jemaat Masale yang berlokasi di Jalan Adhiyaksa Baru.

Selasa, 21 Agustus 2018, tepatnya pukul 05.00 Wita, JA memanjat tembok pagar gereja dan membawa bensin yang telah dipindahkan ke botol plastik.

Pelaku yang diketahui identitasnya sebagai residivis kasus pencurian itu, lalu membuka tutup botol yang berisi bensin tersebut dan membakarnya dengan korek gas berwarna hijau kemudian melemparkannya ke lantai depan pintu gereja.

Pintu gereja dan kabel instalasi listrik tampak terbakar akibat lemparan bom molotov tersebut. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sementara, kerugian materil belum bisa ditaksir nilainya.

Beberapa saksi-saksi juga telah diperiksa, di antaranya Matius Tangke (45) serta Daud (51). Keduanya merupakan saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut.

Tak hanya itu, kepolisian juga turut mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian masing-masing bekas botolan bensin serta korek gas yang digunakan JA dalam melancarkan aksinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.