Sukses

Menikmati Matahari Terbenam dari Surga Tersembunyi di Ujung Pulau Jawa

Di lokasi ini segala jenis wisata tersedia. Jauh dari kemacetan dan murah meriah.

Liputan6.com, Ujungkulon - Pantai Anyer hingga Carita, masih menjadi primadona kunjungan wisatawan, terutama domestik, terutama warga ibu kota. Tidak heran, jika pada sisa libur Lebaran 2018 lalu, lalu lintas di kawasan sekitar pantai macet. Banyak orang yang rela bermacet-macet ria untuk mencapai lokasi wisata itu.

Namun, ada alternatif lokasi wisata lain yang bisa menjadi pilihan keluarga, tanpa harus terjebak kemacetan panjang. Lokasinya ada di dekat Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, yakni Pulau Merak Kecil.

Wisatawan bisa menaiki perahu nelayan untuk sampai ke Pulau Merak Kecil, dari belakang kantor Polsek Pulomerak.

Bagi wisatawan dari Jakarta, bisa keluar Gerbang Tol Merak, melewati Jalan Cikuasa Bawah, sebelum flyover Merak, di sebelah kiri, ada kantor Polsek Pulomerak, masuk melalui jalan samping, Anda akan sampai melihat barisan perahu nelayan yang siap mengantar ke Pulo Merak Kecil.

Pasir putih, air laut jernih, hamparan perbukitan, dan aktivitas bongkar muat kapal Roll On-Roll Off (RoRo) tanpa kebisingan kendaraan, menjadi kenikmatan tersendiri di pulau tak berpenghuni seluas 4,6 hektare itu.

"Anyer macet, enakan ke sini, enggak kena macet-macetan," kata Ahi, wisatawan asal Kabupaten Serang, Banten, yang ditemui saat akan menyeberang, beberapa waktu lalu.

Hanya merogoh kocek Rp 20 ribu dan menempuh perjalanan sekitar lima menit, Anda sudah sampai di Pulo Merak Kecil tanpa penghuni.

Ada lagi lokasi wisata lainnya, di Pulau Liwungan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Untuk sampai ke pulau kosong dengan pasir putih dan air jernih ini, Anda pun harus menyeberang menggunakan perahu nelayan.

Jangan lupa, nikmati juga snorkeling yang peralatannya bisa Anda sewa ke nelayan. Karena, jika saat musim libur panjang, para nelayan beralih profesi menjadi pemandu wisata.

Namun, jika ingin merasakan sensasi berlibur di alam liar, Anda bisa mendatangi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang ada di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tapi, akses jalan ke sana, tak semulus seperti di perkotaan.

"Banyak wisatawan yang mengeluh, karena akses menuju Ujung Kulon kurang baik. Padahal, aksesibilitas merupakan syarat utama perkembangan pariwisata," kata Hudan Zulkarnaen, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sumur, yang meliputi TNUK, melalui pesan singkatnya, Rabu (20/06/2018).

Di Ujung Kulon, setidaknya ada 72 badak bercula satu yang hidup bebas, begitu pun spesies liar lainnya.

Di lahan seluas 105.694,46 hektare, terdiri dari luas daratan 61.357,46 hektare dan luas perairan 44.337 hektare itu, tahun lalu dikunjungi sekitar 15 ribu wisatawan domestik dan mancanegara.

Para ahli menemukan 700 jenis flora, 35 jenis mamalia, lima primata, reptilia 59 jenis, amfibi 22 jenis, pisces 142 jenis hingga terumbu karang 33 jenis. Dengan tipe vegetasinya berupa hutan pantai, mangrove, rawa air tawar, hutan hujan tropis dataran rendah, hingga padang rumput.

Untuk sampai ke TNUK, wisatawan harus rela menempuh perjalan 350 kilometer dari Jakarta. Jika menggunakan kendaraan umum, bisa menggunakan ELF atau PS, orang sini menyebutnya, dari Terminal Pakupatan Kota Serang menuju Pangkalan Sumur, dengan biaya di hari biasa sebesar Rp 60 ribu.

Kalau dengan bus Damri, bisa berangkat pada pukul 03.00 WIB dengan tarif Rp 50 ribu. Sedangkan untuk yang menggunakan kendaraan pribadi, bisa menempuh rute Jalan Tol Tangerang-Merak dan keluar di Gerbang Tol Serang Timur.

Lalu mengambil arah ke Kecamatan Baros, Labuan, hingga ke arah Panimbang. Dari perempatan Panimbang segera mengambil arah Kecamatan Sumur. Perjalanan bisa ditempuh sekitar lima jam lamanya.

"Pulau Peucang yang paling banyak diminati wisatawan dari Jakarta, Bandung, dan Bekasi. Sedangkan, pantai dan pulau di kawasan penyangga masih didominasi oleh masyarakat sekitar yang menghabiskan waktu bersama keluarga," kata Hudan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lokasi Menarik di Ujung Kulon

Setelah sampai di Ujung Kulon, ada sejumlah destinasi wisata eksotis yang bisa dinikmati wisatawan, seperti:

1. Pulau Peucang, memiliki keanekaragaman satwa yang tinggal di pulau tersebut, seperti rusa, banteng, biawak, ular, monyet, hingga biawak. Selain itu, ada beberapa spot snorkling yang bagus untuk penikmat wisata taman bawah laut salah satunya di Ciapus dan Legon Kulon. Pulau tersebut bisa ditempuh menggunakan kapal dengan waktu tempuh dua jam.

2. Karang Copong, spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam di Taman Nasional Ujung Kulon ini. Bisa ditempuh dengan perjalanan laut yang dilanjutkan dengan tracking menembus lebatnya hutan ditemani dengan hewan liar.

3. Tanjung Layar, titik nol kilometer Pulau Jawa. Terdiri atas gugusan karang dengan pemandangan Samudera Hindia dan Selat Sunda, tepatnya pertemuan arus di antara keduanya. Di lokasi ini pun terdapat reruntuhan bangunan peninggalan zaman Belanda. Lokasi ini tepat berada di 'ujung cula badak'.

Jika kita perhatikan peta Banten, maka bentuknya mirip dengan kepala badak. Untuk ke lokasi ini, kita bisa menggunakan perahu nelayan menyeberangi laut atau berjalan kaki menyusuri hutan Ujung Kulon melalui wilayah Ciramea dan Cibom yang bisa dijadikan lokasi berkemah.

4. Pulau Badul, lokasi snorkeling dengan patung badak di dasar lautnya. Lokasi itu bisa diakses melalui penginapan Sarang Badak, Kecamatan Sumur dengan perjalanan air selama satu jam lamanya.

5. Sungai Cigenter di Pulau Handeleum, selain menjadi lokasi badak bercula satu mencari minum dan makan, lokasi ini juga tempat wisata kanau atau kanoing. Untuk ke lokasi ini, hanya bisa ditempuh menggunakan kapal nelayan selama dua jam setengah.

6. Padang Rumput Cidaon, sebuah Savana atau Padang rumput tempat para banteng, burung merak, dan rusa mencari makan di alam liar. Dengan waktu kunjung ideal di pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.

7. Pulau Oar, destinasi wisata murah meriah dengan jarak tempuh dari Wisma Sarang Badak hanya sekitar 30 menit. Dengan hamparan pasir putih, beningnya air laut yang terlihat ekosistemnya dan ditambah rerimbunan hutan, menambah eksotisme pulau seluas lima hektare tersebut.

Wisatawan pun bisa berkemah dan snorkling di lokasi ini. Tapi, jangan pernah membuang sampah sembarangan.

8. Pantai Daplangu, wisata pantai di Kecamatan Sumur dengan hamparan pasir luas tanpa harus repot-repot menyeberang ke pulau menggunakan kapal. Di lokasi ini, wisatawan bisa mengaksesnya dengan kendaraan pribadi dan bermain air bersama sanak saudara dengan pemandangan Pulau Manggir.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.