Sukses

Awan dan Hujan Gagalkan Nonton Bareng Gerhana Bulan Total di Solo

Para pengunjung di observatorium di Ponpes Assalam, Solo, pun kecewa karena gerhana bulan total tertutup awan tebal.

Liputan6.com, Solo - Hujan yang melanda Solo, Jawa Tengah, dan wilayah sekitarnya menyebabkan observatorium di Pondok Pesantren (Ponpes) Assalam batal melaksanakan nonton bareng gerhana bulan total pada Rabu malam ini. Tak pelak, para pengunjung pun kecewa karena fenomena purnama dan Gerhana Perige atau Super Blood Moon ditambah Blue Moon (Super Blue Blood Moon) tertutup awan tebal.

Pantauan Liputan6.com, puluhan pengunjung berdatangan ke Observatorium Ponpes Assalam untuk melihat fenomena Super Blue Blood Moon. Tak hanya santri, para pengunjung juga berasal dari kalangan masyarakat umum.

Meski pengunjung berdatangan, pengelola Observatorium Assalam tidak mengeluarkan semua teleskopnya. Hal ini disebabkan cuaca pada Rabu malam sempat gerimis. Selain itu, awan mendung tebal juga tampak menyelimuti langit Solo dan sekitarnya.

Kepala Observatorium Ponpes Assalam, AR Sugeng Riyadi mengatakan nonton bareng gerhana bulan total terganggu oleh hujan deras yang mengguyur Solo dan sekitarnya sejak Rabu sore tadi. Meskipun sempat reda, pada Rabu petang gerimis kembali turun di sekitar observatorium.

"Tadi sempat hujan deras mulai pukul 15.00 hingga pukul 16.30 WIB. Setelah itu terang tapi terus gerimis," ucap dia di Observatorium Ponpes Assalam, Solo, Rabu (31/1/2018).

Setelah itu, menurut dia, kondisi langit juga mendung, sehingga tertutup kabut tebal. Dengan kondisi seperti itu, pengamatan gerhana bulan total sulit dilakukan di Observatorium Ponpes Assalam karena terhalang langit yang mendung.

"Harusnya tadi pukul 19.00 WIB itu bulan seharusnya sudah tinggi dan mulai sedikit terlihat umbra bayang, tapi gara-gara kabut tebal kita enggak bisa melihat," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengunjung Kecewa

Kepala Observatorium Ponpes Assalam, AR Sugeng Riyadi pun mengungkapkan jika berdasarkan penghitungan gerhana bulan akan terlihat merah ketika memasuki pukul 20.00 WIB. Sedangkan puncak ketika semua permukaan Bulan berwarna merah pada pukul 20.30 WIB.

"Tapi karena mendungnya tebal, ya tetap tidak bisa melihat gerhana. Dari hasil penghitungan berakhirnya umbra itu pada pukul 21.08 WIB. Setelah itu kembali seperti bulan purnama," ujarnya.

Akibat terhalangnya pengamatan gerhana bulan di Observatorium Ponpes Assalam menyebabkan sejumlah pengunjung kecewa. Salah satu pengunjung, Edo, mengaku sedikit kecewa karena tidak bisa melihat fenomena alam yang langka ini.

"Ya kecewa juga, kecewa karena gerhana bulan tidak terlihat. Apalagi, saya ke sini itu ingin melihat dengan teleskop," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan, Purnomo. Ia mengaku kecewa karena sejak kemarin sudah merencanakan untuk mengikuti nonton bareng pengamatan gerhana bulan total. Namun, cuacanya malah gerimis dan kabut tebal.

"Ini dari tadi kabutnya tebal terus. Meskipun pakai alat teleskop tetap saja tidak terlihat karena sangat tebal kabutnya," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.