Sukses

Motif Penikaman 7 Siswa SD Sabu Raijua Tanda Tanya Besar

Polisi kini fokus memproses para penganiaya penikam tujuh siswa SD hingga tewas di dalam sel.

Liputan6.com, Kupang - Hingga kini polisi belum mengetahui motif penikaman tujuh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Seba, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa, 13 Desember lalu.

"Motifnya belum diketahui karena pelaku, Irwansyah sudah tewas dihakimi massa saat diamankan di Mapolsek Sabu Barat," ucap Kapolda NTT Brigjen E Widyo Sunaryo kepada Liputan6.com, Kamis, 22 Desember 2016.

Menurut Widyo, pelaku nekat berbuat keji karena diduga mengalami stres akibat lamaran pekerjaan sebagai guru di Sabu Raijua ditolak.

Saat ini, ia menambahkan, jasad Irwansyah sudah dikembalikan ke pihak keluarga di Jawa Barat. Sedangkan, satu warga Sulawesi Selatan yang terjun ke laut karena ketakutan, hingga kini belum ditemukan.

Terkait massa yang menghakimi tersangka, menurut Kapolda NTT, saat ini polisi sudah mangantongi berapa nama yang berpotensi menjadi tersangka.

"Kita dalami apa ada unsur pengerahan massa dan saat ini kita sudah kantongi beberapa nama," Kapolda NTT menjelaskan.

Kapolda menambahkan, hingga saat ini belum ada indikasi masuknya teroris ke NTT. Untuk mencegah adanya isu-isu di media sosial yang berbau provokatif, Polda NTT telah membentuk sebuah tim khusus untuk memantau media sosial.

"Untuk pemantauan di medsos ditangani oleh Dirkrimsus (Direktorat Kriminal Khusus). Saat ini, pihak Dirkrimsus sedang mengumpulkan bukti-bukti dan jika terbukti akan segera diproses," kata Kapolda NTT.

Irwansyah mengamuk di Sekolah Dasar Negeri 1 Seba, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa, 13 Desember 2016, sekitar pukul 08.30 Wita. Bermodal sebilah pisau di tangan, pria berusia 32 tahun asal Depok, Jawa Barat, itu secara membabi-buta melukai tujuh murid yang sedang mengikuti ujian.

Akibat penyerangan disertai penikaman itu, dua siswa kelas 4, tiga siswa kelas 5 A dan dua siswa kelas 6 B SDN 1 Seba di Sabu Raijua, NTT itu harus mendapat perawatan insentif. Sedangkan pelaku penikaman siswa SD itu akhirnya tewas diamuk massa saat berada di sel tahanan kepolisian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.