Sukses

Lahar Dingin Gunung Karangetang Terjang Pulau Siau

Material lahar dingin dari Gunung Karangetang, seperti bebatuan serta pasir bercampur lumpur menutupi badan jalan.

Liputan6.com, Siau - Hantaman lahar dingin dari Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara pada Selasa 21 Juni 2016 menimbun kawasan Batuawang Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur (Sitim), Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

Akibatnya, ruas jalan yang merupakan akses utama kecamatan Siau Timur–Siau Barat terputus.

Di lokasi kejadian, material seperti bebatuan serta pasir bercampur lumpur yang menutupi badan jalan. Tak hanya itu, beberapa batang pohon berukuran besar juga terseret arus air yang mengalir deras.

"Ada beberapa lokasi yang mengalami bencana, baik lahar dingin, longsor, maupun banjir rob. Makanya kami terus mobile dengan kantor pusat sembari memantau kondisi lapangan," kata petugas reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro Recky Dapamanis.

Recky menuturkan, kejadian berawal saat curah hujan yang mengguyur wilayah Siau dan sekitarnya terus meningkat sejak Senin malam 20 Juni 2016. Selasa 21 Juni 2016 sekitar pukul 11.30 Wita, tumpukan material mulai terjadi di sekitar jembatan Batuawang.

(Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Tak lama berselang, intensitas hujan terus meningkat sehingga material yang turun dari gunung pun semakin banyak dan akhirnya meluap ke badan jalan.

"Karena lokasinya agak jauh dari permukiman warga, yang rusak adalah akses utama jalan," ujar Recky.

Tak hanya jalan, dua jembatan penghubung antarkampung masing-masing yang berada di Kampung Kinali dan Kampung Kiawang Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut) juga putus akibat diterjang lahar dingin. Akibatnya wilayah Siau Barat Utara itu terisolir.

Seperti disampaikan Kapitalau atau Kepala Kampung Kinali Charles Dauhan. "Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kami telah mengevakuasi sedikitnya 23 KK dari Lindongan II Kampung Kinali," tutur Charles.

Sementara itu, Kapitalau Kiawang, Loly Humampi menyebut, selain terputusnya jembatan, hantaman lahar dingin juga menyebabkan sejumlah perahu milik nelayan mengalami kerusakan parah. Pemerintah kampung langsung mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami sementara menyusun data kerusakan, dan terus memantau kondisi di lapangan," ujar Loly.

Camat Sibarut Prins Pontoh menuturkan, peristiwa bencana alam yang menimpa wilayahnya memang sering terjadi ketika intensitas hujan meningkat.

"Yang pasti tidak ada korban jiwa. Seluruh masyarakat juga telah diingatkan agar waspada dan menjauhi area-area berbahaya," ujar Pris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini