Sukses

Tak Ada Sabung Ayam Lagi di Upacara Sakral Rambu Solo

Upacara rambu solo sendiri merupakan upacara penyempurnaan kematian bagi masyrakat Tana Toraja.

Liputan6.com, Makassar - Meski sabung ayam merupakan salah satu rangkaian adat yang mewarnai upacara sakral Rambu Solo yang diselenggarakan di Kabupaten Tana Toraja, namun kini kegiatan adu unggas tersebut dilarang lagi untuk diadakan.

Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol. Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com, Rabu (24/2/2016) mengatakan, pelarangan itu telah melalui doialog dan musyawarah dengan para pemangku adat Tana Toraja, Sulsel.

"Polisi dalam hal ini tetap menghargai Adat, namun masyarakat harus juga memperhatikan dan mematuhi hukum positif. Agar tidak menimbulkan permasalahan yang semakin besar kedepan segala sesuatunya dapat dikomunikasikan," kata Barung di ruangan kerjanya.

Terakhir, acara Rambu Solo yang digelar keluarga almarhum Rinda yang dilaksanakan di Tongkonan To' Batu Lembang Tondon Induk Kecamatan Tondon, Kabupaten, Toraja Utara.

 


Kapolres Tana Toraja, AKBP Arief Satriyo berhasil memberikan pengertian kepada keluarga almarhum untuk tidak melakukan kegiatan perjudian terutama judi sabung ayam dalam melaksanakan upacara adat tersebut.

"Bukannya pihak kepolisian tak menghargai acara adat yang sudah lama dilestarikan tapi dimohon juga agar menghormati hukum yang ada karena judi merupakan tindak pelanggaran," jelas Barung.

Rambu Solo adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh.

Masyarakat meyakini arwah yang meninggal tersebut kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan.

Upacara Rambu Solo sendiri merupakan upacara penyempurnaan kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi upacara tersebut digelar.

Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang sakit atau lemah, sehingga ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan minuman bahkan selalu diajak berbicara.

Acara puncak Rambu Solo diwarnai beberapa acara ritual lainnya diantaranya pembungkusan jenazah, pembubuhan ornamen dari benang emas dan perak pada peti jenazah.

Selanjutnya penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. Lalu terakhir terdapat berbagai atraksi budaya diantaranya adu kerbau dan sabung ayam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini