Sukses

Quick Count Lembaga Survei Bakal Awasi Hasil Pemilu

Dalam menyelenggarakan quick count, lembaga survei bisa menggunakan 2 metode agar proses perhitungan berjalan benar.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pemilihan umum, kata quick count semakin banyak diucapkan. Bahkan quick count inilah yang ditunggu-tunggu setiap penyelenggaraan pemilu.

Umumnya kata quick count diartikan sebagai penghitungan cepat untuk memprediksi hasil pemilu. Namun, kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, quick count juga bertujuan untuk mengawasi jalannya pemilu.

"Kalau prediksi kemenangan itu hanya bonus," kata Burhanudin dalam diskusi di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (7/4/2014).

Burhanudin menjelaskan, quick count biasa digunakan di negara-negara dengan sistem pemilu proporsional. "Sebagai alat kontrol untuk menghadirkan pemilu yang fair," lanjutnya.

Biasanya setelah dihitung di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kertas suara dibawa ke kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan terakhir ke pusat. Jenjang yang panjang ini, ujar Burhanudin, berpotensi menimbulkan kecurangan. Bahkan semakin panjang jenjangnya, semakin besar potensi kecurangannya.

Disinilah pentingnya quick count. Proses penghitungan suara dilakukan di TPS sebelum suara dibawa ke tingkat atas. "Hal ini yang sering dilupakan masyarakat."

Dalam menyelenggarakan quick count, lembaga survei bisa menggunakan 2 metode agar proses perhitungan berjalan benar. Metode pertama dengan sampling dan kedua mengambil seluruh populasi TPS.

"Kalau kita ambil dari seluruh TPS, biayanya mahal. Kita seperti mengerjakan pekerjaan KPU. Selain itu hasilnya pasti lama," tukas Burhanuddin. (Sunariyah)







* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini