Sukses

Jokowi Punya Program Kartu Sakti, Prabowo-Sandi Punya Tandingan?

Politikus Partai Gerindra itu pun melihat, kartu yang ditawarkan Jokowi masih belum sempurna.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengaku Prabowo-Sandi punya kartu tandingan dari kartu 'sakti' capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Namun, kartu tersebut masih perlu disempurnakan.

"Pasti ada, kan kita sudah nyebarin juga. Tapi kan sekarang kartu-kartu itu harus pertama didukung dengan database kependudukan yang benar," kata Ferry di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 26 Februari 2019.

Politikus Partai Gerindra itu pun melihat, kartu yang ditawarkan Jokowi masih belum sempurna. Menurutnya ada hal teknis yang mestinya dicermati.

"Sekarang masalahnya data reunifikasi data kependudukan masih belum benar. Sebaiknya dibenerin dulu single identification numbernya, baru penggunaan kartu kartu benar, itu akan efektif. Tapi gimana mau efektif penggunaan kartu kalau single identifitaction numbernya bermasalah," ujarnya.

Dia mengatakan, jika Jokowi tak mencermati soal teknis tersebut maka kartu 'sakti' nya akan gagal. Dia mencontohkan kartu tani yang ada di Jawa Tengah.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kartu Baru Jokowi

Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi memamerkan beberapa program baru saat pidato politik bertajuk 'Optimis Indonesia Maju' dalam Konvensi Rakyat di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Jokowi memperlihatkan tiga kartu baru di hadapan pendukung.

Untuk memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH), Jokowi menyebut pihaknya akan memberikan kartu sembako murah.

"Nanti akan ada kartu sembako murah," kata Jokowi, Minggu (24/2/2019).

Selanjutnya, dia mengenalkan mengenai penambahan manfaat dari Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selama ini KIP hanya dimanfaatkan hingga jenjang SMA dan SMK saja.

Dia menyebut, nantinya dapat dilanjutkan hingga perguruan tinggi. Hingga saat ini, Jokowi menyebut ada 18,7 juta anak telah menerima KIP yang dimanfatkan untuk membeli seragam, sepatu hingga buku.

"Artinya KIP kuliah ini dapat membantu biaya pendidikan, membantu biaya pendidikan usia dini sampai kuliah dengan kartu ini," ucapnya.

Selain kedua kartu itu, mantan Wali Kota Surakarta juga memperkenalkan Kartu Pra Kerja. Dia menyebut kartu itu dapat membantu para pencari kerja maupun yang ingin berganti pekerjaan.

"Kartu Pra Kerja akan kita luncurkan untuk memberikan layanan pelatihan vokasi, meningkatkan atau memberikan pelatihan bagi yang belum bekerja, bagi yang sudah bekerja, dan akan berganti pekerjaan," ujar Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.