Sukses

Motor Kesayangan Terasa Boros, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Memiliki sepeda motor dengan performa ciamik, dan tetap hemat bahan bakar menjadi idaman sebagian orang

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki sepeda motor dengan performa ciamik, namun tetap hemat bahan bakar tentunya menjadi idaman bagi sebagian orang.

Namun, ada kalanya tunggangan yang digunakan terasa boros, sehingga mengganggu kesenangan dalam berkendara, dan tentu saja membuat isi kantong menjerit karena sering mampir pom bensin.

Dilansir dalam laman Astra Honda, memang ada beberapa penyebab sepeda motor terasa jadi lebih boros bensin. Berikut ulasannya:

1. Filter Udara Kotor

Filter udara yang kotor adalah salah satu penyebab konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Kotoran seperti minyak dan debu yang menempel pada filter menghambat aliran udara yang masuk ke ruang bakar, akibatnya volume campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak ideal.

Kondisi ini membuat proses pembakaran jadi tidak sempurna sehingga banyak bahan bakar terbuang sia-sia. Karena itu, penting untuk membersihkan atau mengganti filter udara secara teratur.

2. Tekanan Angin Ban Kurang

Kondisi ban yang kekurangan angin membuat permukaan ban yang menyentuh aspal jadi lebih lebar. Akibatnya laju motor akan terhambat dan motor terasa lebih berat.

Tekanan angin yang tidak cukup menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan akhirnya mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar.

Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa tekanan angin ban dan pastikan dalam kondisi yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

3. Busi yang lemah

Salah satu tanda busi sudah mulai tidak layak pakai yaitu melemahnya percikan api yang menyebabkan proses pembakaran tidak mencapai hasil optimal. Akibatnya, daya gerak yang dihasilkan akan terasa lemah dan sepeda motor jadi kurang bertenaga.

Dalam kondisi seperti ini, pengendara cenderung menggenggam tuas gas lebih kuat agar kendaraannya dapat berakselerasi lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Ada beberapa penyebab lemahnya percikan api yang keluar dari ujung elektroda busi, seperti kotoran sisa pembakaran yang menempel pada busi atau kondisi busi itu sendiri.

Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor secara rutin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4. Rantai Motor Kendur atau Belt CVT aus atau retak

Rantai motor yang kendur atau belt CVT yang melar juga dapat menyebabkan konsumsi bensin boros, karena rantai yang kendur akan mengakibatkan tarikan pada roda menjadi berat.

Kondisi tersebut menandakan bahwa rantai atau belt CVT perlu diganti dengan yang baru. Jika sabuk CVT tidak diganti, maka konsumsi bahan bakar akan meningkat dan ada risiko belt CVT putus secara tiba-tiba.

5. Gaya Berkendara Buruk

Gaya berkendara yang kurang baik juga dapat mengakibatkan penggunaan bensin yang boros. Gaya berkendara yang sering kali melakukan akselerasi tiba-tiba, menggeber-geber motor, dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar secara signifikan.

Meski sepeda motor dalam kondisi prima, konsumsi bahan bakar yang efisien tidak akan bisa tercapai apabila tidak dibarengi dengan gaya berkendara yang baik.

Untuk itu, penting agar gaya berkendara dilakukan dengan tenang dan santai guna mencapai efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.