Sukses

Toyota Bicara Soal Produksi Mobil Hybrid untuk Segmen B, Rush atau Veloz?

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah melakukan produksi untuk kendaraan elektrifikasinya, yaitu Kijang Innova Zenix hybrid. Namun, model tersebut dirasa belum cukup, untuk bisa menggedor pasar elektrifikasi di Tanah Air untuk bisa lebih berkembang.

Bob Azam, Direktur Hubungan eksternal TMMIN mengatakan, untuk saat ini jika memang ingin mengembangkan segmen elektrifikasi yang lebih besar, harus masuk ke model-model populer.

"Hybrid B Segmen, logikanya di segmen itu model paling populer. Jika kita mau mengembangan elektrifikasi, masuk ke model-model populer," jelas Bob, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bob sendiri, memang belum merinci, model yang termasuk B segmen ini apa saja. Tapi, jika dilihat di pasar otomotif nasional, segmen tersebut masuk ke kategori dengan harga di bawah atau sekitar Rp 300 jutaan. Untuk model Toyota yang berada di rentang banderol tersebut, di antaranya Toyota Avanza, Veloz, Raize, dan juga Rush.

"Sekali lagi, kita tidak ingin shortage lagi. Itu yang harus dipersiapkan. Jadi, bukan kita saja dipersiapkan tapi juga supply chain-nya," terang Bob menjawab rencana produksi untuk mobil hybrid segmen B.

Sementara itu, Bob juga menjelaskan, saat mengenalkan satu jenis produk, Toyota harus tetap menjaga sustainability supply bisa terjaga dengan baik.

"Supply chain itu ada yang di Indonesia dan negara lain. Kalau di Indonesia kita bisa mudah menaikan kapasitas, tapi kalau di negara lain itu butuh waktu. Itu yang jadi pertimbangan kita," papar Bob.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga

Selain itu, terkait harga jual untuk calon model hybrid B segmen Toyota ini, Bob juga tidak bisa merinci lebih detail. Pasalnya, dengan struktur pajak yang ada di Indonesia, akan lebih sulit untuk bisa berakselarasi di pasar elektrifikasi jika dibandingkan dengan negara lain.

"Indonesia unik, ada pajak pusat dan daerah. Kita compare lah ke yang paling dekat, Thailand itu pajaknya hanya 1, pajak daerah gak ada. Yang untuk EV sudah nol, hybrid cuma 2 persen. Wajar market bisa berkembang cepat," pungkasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.