Sukses

PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Langkah pemerintah untuk terus menggalakkan penggunaan kendaraan listrik bukan hanya demi mewujudkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019, namun, hal tersebut juga untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermesin konvensional.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah pemerintah untuk terus menggalakkan penggunaan kendaraan listrik bukan hanya demi mewujudkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019, namun hal tersebut juga untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermesin konvensional.

Hal itu pula yang disebutkan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, bahwa sektor transportasi menjadi salah satu penopang besarnya emisi karbon tertinggi di Indonesia.

"Kita di sini untuk memastikan generasi mendatang lebih baik dari pada hari ini. PLN berkomitmen penuh untuk bisa menurunkan emisi gas rumah kaca," jelas Darmawan Prasodjo, seperti dilansir laman resmi PLN.

Dalam pemaparannya, ia juga menyebutkan tidak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Jika hal tersebut dibiarkan, maka pada 2060 emisinya akan ada sekitar 860 juta ton CO2e per tahun.

Untuk itu, ia sangat setuju untuk penggunaan kendaraan listrik dalam kegiatan sehari-hari. Pasalnya, jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak, kendaraan ramah lingkungan ini memiliki dampak yang sangat baik.

Dari perhitungan 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM itu 2,4 kilogram. Sedangkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia yang masih ditopang oleh PLTU, emisinya sekitar 0,85 kg CO2e. Artinya kalau 1,2 kWh, emisinya sekitar 1,1 kg CO2e.

Untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik, PLN siap untuk memberikan berbagai insentif dan layanan, salah satunya dengan layanan home charging. Hal ini juga dirasa akan menjadi pemantik bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan bermesin konvensional ke Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Ini perubahan gaya hidup. PLN akan memfasilitasi dengan menyediakan home charging untuk setiap pembelian kendaraan listrik. Untuk itu kami telah bekerja sama dengan para produsen kendaraan listrik. Sehingga ketika ada pembelian, datanya masuk, lalu kita akan pasangkan langsung home charging di rumahnya,” tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korlantas Polri Siapkan Mobil Komando untuk KTT G20

Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 siap digelar di Bali, November mendatang. Segala persiapan telah dilakukan, begitu juga dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang meluncurkan mobil komando full spesifikasi.

Nantinya, mobil komando ini akan digunakan sebagai pusat kendali informasi lalu lintas.

Kabag TIK Korlantas Polri, Kombes Made Agus mengatakan, mobil ini dapat menyatukan CCTV yang ada di seluruh Indonesia. Menurut Agus, CCTV tersebut juga dilengkapi dengan TVU, sehingga mampu melakukan siaran langsung kepada masyarakat.

“Mobil ini sudah terintegrasi dengan CCTV yang tergelar di seluruh Indonesia, karena ini titik fokus pengamanannya di Bali maka titik – titik central pantauan arus lalu lintas di Bali kita bisa monitor,” kata Agus dalam keterangannya, disitat dari laman resmi Korlantas Polri, Jumat (14/10/2022).

"Ini juga digunakan oleh presenter kita dari NTMC Polri maupun Ditlantas Polda Bali nantinya untuk bisa live dan melaporkan situasi terkini," sambungnya.

Agus mengatakan, Command Center Mobile ini akan diarahkan pada titik-titik lalu lintas yang tidak terjangkau dari pantauan. Hal tersebut dilakukan guna memonitor arus lalu lintas demi terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran saat pengamanan KTT G20 di Bali.

"Pimpinan kami juga akan memonitor sehingga keputusan yang kita ambil bisa tepat untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran, terutama saat pengamanan G20 di Bali," terang Agus.

3 dari 3 halaman

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.