Sukses

Busi Asli dan Palsu Bisa Dibedakan, Begini Caranya

Busi berkualitas turut dipengaruhi oleh keasliannya. Busi yang tidak asli justru tidak dapat memproduksi percikan api yang baik, bahkan umur pakainya bisa saja jauh lebih pendek.

Liputan6.com, Jakarta - Busi berkualitas turut dipengaruhi oleh keasliannya. Busi motor atau mobil yang tidak asli justru tidak dapat memproduksi percikan api yang baik, bahkan umur pakainya bisa saja jauh lebih pendek.

Sayangnya kini busi-busi palsu banyak bereda di pasaran. Celakanya tidak sedikit pemilik kendaraan yang bisa membedakan mana busi asli atau palsu.

Menurut Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, setidaknya ada tiga hal yang untuk mengetahui busi tersebut palsu, yakni kode produksi, embos tulisan logo, dan gasket ring yang bisa dilepas.

Dia mencontohkan, pada busi asli NGK logo tercetak tebal dan sempurna, metal shell terdapat kode produksi pada hexagon, ring gasket tidak dapat dilepas tanpa bantuan alat, elektroda memiliki tingkat kerapihan dan presisi tinggi.

Sebaliknya, untuk busi palsu, logo busi berbahan sticker dan mudah terkelupas, meta shell tanpa kode produksi pada hexagon, ring gasket mudah dilepas dengan putaran tangan, elektroda bentuk tidak rapih dan presisi.

Pada busi asli, part number tercetak rapi dan teratur, sedangkan busi palsu tulisannya hitam, tebal dan posisinya tidak rapih.

Selain itu bisa dilihat dari terminal nut-nya. Kalau ulir pada busi asli itu lebih halus dan rapih. Kalau yang palsu akan terlihat kasar dan tidak rapih

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dampak Buruk Busi Palsu

Sangat jauh berbeda dengan busi asli. Busi palsu dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti pembakaran tidak sempurna sehingga tenaga menurun, susah starter, dan efisiensi bahan bakar berkurang.

Selain itu busi mengalami overheat, dengan tanta elektroda meleleh dan merusak ruang bakar dan piston, serta frekuensi pergantian busi semakin sering.

"Bahan yang dipakai sama busi palsu bukan bahan logam yang bisa habis terbakar pada suhu ruang bakar," ujarnya.

Busi KW atau palsu tidak menghasilkan pengapian yang sempurna di lingkungan ruang bakar, dan menimbulkan residu akibat lelehan materialnya, serta bisa bikin pager. Apa itu bahan pager?

"Nah lelehan material yang tidak habis terbakar ini bisa bikin surface ignition istilahnya. Surface ignition ini kondisi dimana muncul spot api baru yang timbuk akibat bara material yang masih menyala di ruang bakar sebelum busi itu sendiri percikin listriknya untuk nimbulin api," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Kemasan

Untuk mengetahi busi palsu bisa diidentifikasi secara fisik maupun dari kemasan. Tipe busi nikel menurut dia lebih banyak dipalsukan lantaran populasinya cukup besar.

Namun kini tipe busi laser imitasi juga banyak ditemui di pasaran. Ironisnya tipe busi laser yang dipalsukan sulit dibedakan dengan aslinya oleh konsumen lantaran secara fisik nyarip mirip.

Mengantisipasinya, selain melakukan edukasi ke konsumen, NGK juga melakukan penyempurnaan kemasan dan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui peredaran busi palsu.

"Untungnya yang kelas nikel ini bungkusnya masih bisa diidentifikasi. Dia (busi palsu) pakai motif bungkus tahun 2013 ke bawah. Makanya kita ganti motif bungkusannya," ujarnya.

Busi palsu yang mudah diidentifikasi secara fisik menurut Diko biasanya berasal dari industri rumahan. Sedangkan busi imitasi yang sulit dibedakan secara fisik biasanya berasal dari industri yang lebih mapan.

"Ini biasanya kelas pemalsu ecek-ecek. Bisa diidentifikasi dari fisik. Kita sudah banyak melayani tipe busi palsu, dari KW sampai busi palsu yang susah dibedakan secara fisik. Penyebarannya semua bermula dari negara yang terkenal dengan produk home industrinya ya," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.