Sukses

Berburu Ban Baru Tapi Stok Lama dan Harga Miring, Aman Digunakan?

Jika Anda berburu ban baru melalui situs-situs jual beli online, ada saja yang menjual ban impor dengan harga miring. Tapi, ban yang diincar rupanya stok lama dengan usia 3 tahun atau lebih.

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda berburu ban baru melalui situs-situs jual beli online, ada saja yang menjual ban impor dengan harga miring. Tapi, ban yang diincar rupanya stok lama dengan usia 3 tahun atau lebih.

Karena ban tersebut sudah terlalu lama disimpan di gudang, ada yang meragukan sisi kualitasnya. Apakah ban baru stok lama aman dan nyaman digunakan?

Jimmy Handoyo selaku FDR Technical Service & Development Dept Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) menanggapi hal tersebut. Menurutnya, tidak masalah jika menggunakan ban baru stok lama, tapi perlu memperhatikan sifat karet ban.

"Sebenarnya tidak seperti makanan. Pada ban tidak mengenal kedaluwarsa. Jadi sah-sah saja memakai ban yang sudah lama. Namun perlu diketahui bahwa ban terbuat dari karet, di mana sifat karet itu semakin lama semakin mengeras (getas). Jadi apabila dipakai, ban akan kurang nyaman dan aman," bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Penyimpanan

Menurut Jimmy, jika penyimpanan ban tersebut sesuai standar dan tidak terkena matahari langsung, maka masih layak dipakai.

Selain itu perlu diketahui bahwa rekomendasi klaim dari Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) maksimal 3 tahun dari lot produksi. Jadi perlu diperhatikan pula jika menyimpan ban terlalu lama.

"Batas toleransi penyimpanan tidak ada. Yang pasti karena tergantung dari strategi masing-masing produsen. Namun setiap produsen pasti tidak akan terlalu lama menyimpan stoknya di gudang, selain karena faktor di atas, juga agar bannya cepat laku terjual," tukasnya.

3 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Stok Lama

Sebenarnya mudah untuk mengetahui ciri-ciri fisik bahwa ban tersebut merupakan stok lama. Misalnya ban akan lebih keras dibandingkan baru, dan lebih ekstrem ban akan terlihat retak-retak (crack) di kembangannya.

Ban yang ulir kembangannya retak halus masih bisa ditolerir, dalam artian masih aman digunakan. Hanya saja, tekanan anginnya musti disesuaikan dengan standar yang ada, tidak boleh terlalu kempes atau terlalu keras.

"Tetapi, bila retak-retaknya cukup besar dan banyak sebaiknya ban diganti karena bisa berdampak pada kenyamanan saat dipakai," ujarnya.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.