Sukses

Mau Mengatur Posisi Berkendara Seperti Profesional, Begini Caranya

Posisi berkendara yang ideal merupakan hal penting sebelum mengendarai mobil. Dengan pengaturan yang tepat, Anda bisa merasakan setiap reaksi mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Posisi berkendara yang ideal merupakan hal penting sebelum mengendarai mobil. Dengan pengaturan yang tepat, Anda bisa merasakan setiap reaksi mobil.

Misalnya, Anda akan mengetahui seberapa besar roda belakang kehilangan traksi melalui pinggul Anda.Yang pertama perlu dilakukan, adalah mengatur jarak tempat duduk. Tempatkan kaki kiri pada ujung ruang kaki, jika menggunakan mobil bertransmisi manual, maka injaklah pedal kopling sedalam mungkin.

Geser kursi hingga lutut sedikit menekuk. Dengan begitu, risiko cedera kaki patah akan berkurang jika mengalami benturan hebat. Setelah itu, atur kemiringan kursi hingga Anda bisa menempatkan kedua tangan di arah jam 12 lingkar kemudi, lalu tempatkan tangan kiri di arah jam 09.00, sedangkan tangan kanan di arah jam 03.00.

Atur kemiringan lingkar kemudi (tilt), sampai Anda bisa melihat informasi pada instrumental panel dengan jelas.Dan yang terakhir, pastikan bagian belakang tubuh menempel rapat dengan jok agar Anda bisa merasakan pergerakan pada mobil dan selama bermanuver pastikan posisi kedua tangan tidak berubah. Itulah tips untuk mengatur posisi berkendara dari Admi Shahrul selaku instruktur Porsche Media Driving Academy. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berkenalan dengan Mobil Listrik Pertama Porsche

Salah satu pabrikan mobil sport asal Jerman, Porsche tengah mengembangkan mobil listrik terbaru. Kendaraan ramah lingkungan ini, rencananya bakal diberi nama seperti salah satu sate di Indonesia, yaitu Taycan.

Namun, Porsche Taycan ini bukan mobil listrik pertama yang bakal diluncurkan jenama Bavarian tersebut. Pasalnya, pada 1898 silam, Ferdinand Porsche pernah merancang mobil listrik pertamanya, yaitu Egger-Lohner model C.2 Phaeton atau lebih dikenal sebagai desain pertama Ferdinand Porsche.

Melansir USA Today, ditulis Rabu (5/6/2019), mobil listrik ini dikembangkan oleh Ferdinand Porsche, sebelum ia membuat Porsche pada 1948. Saat itu, ia berusia 22 tahun, dan bekerja untuk membangun mobil Jacob Lohner yang menugaskan dirinya untuk menghasilkan mobil bertenga listrik.

Mobil listrik Porsche ini, telah melakukan perjalanan pertamanya di Wina, Austria, pada Juni 1898.

Sebagai informasi, mobil ini dipersenjatai dengan penggerak listrik yang dipasang di belakang mobil.

Dengan spesifikasi tersebut, mobil ini mampu menghasilkan daya hingga 3 Tk, dan bisa mencapai 5 Tk dengan mode overdrive, yang mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 50 km/jam, dengan jangkauan terjauhnya hingga 120 km.

3 dari 4 halaman

Balap Mobil Listrik

Dalam pengetesan yang lebih serius, yaitu dalam perlombaan untuk mobil listrik pada September 1899. Para peserta harus menyelesaikan balapan dengan jarak 60 km dengan penumpang sebanyak tiga orang.

Hasilnya luar biasa, P1 mampu menyelesaikan balapan di posisi pertama, dengan pesaingnya di posisi kedua yang baru bisa menyusulnya 18 menit setelahnya.

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.