Sukses

Ternyata, Head Unit Layar Sentuh Sudah Ada Sejak Tahun 1980-an

Head unit layar sentuh atau touchscreen sudah menjadi teknologi yang umum digunakan belakangan ini. Namun, teknologi ini rupanya bukanlah teknologi terbaru. Buktinya, Buick menginisiasi teknologi ini pada 1986, 34 tahun lalu ternyata sudah ada di Rivi

Liputan6.com, Jakarta - Head unit layar sentuh atau touchscreen sudah menjadi teknologi yang umum digunakan belakangan ini. Namun, teknologi ini rupanya bukanlah teknologi terbaru. Buktinya, Buick menginisiasi teknologi ini pada 1986, 34 tahun lalu ternyata sudah ada di Riviera.

Penemuan teknologi touchscreen sendiri tidak terjadi dalam satu atau dua dekade ke belakang. Tepatnya pada 1965, oleh E. A. Johnson dari Royal Radar Establishment di Britania Raya. Dimanfaatkan kali pertama untuk kebutuhan Air Traffic Control (ATC) bandara. Butuh bertahun-tahun untuk akhirnya dapat dirasakan publik dalam bentuk komputer Hewlett-Packard HP-150 pada 1983.

Buick jelas menciptakan gebrakan besar di dunia otomotif saat Riviera mengaspal. Bagai melompat sangat jauh. Saat pabrikan lain baru beranjak dari stereo cassette player ke CD player, mereka sudah memainkan touchscreen. Sebuah pencapaian besar memang, apalagi butuh waktu lima tahun untuk mengembangkan sistem ini.

Disebut dengan Graphic Control Center (GCC), sistem dalam Buick mengandalkan layar Cathode Ray Tube (CRT). Layar head unit itu kemudian dilapisi Mylar switch panel berisi konduktor transparan yang disusun berbaris dan berjajar. Kurang lebih digambarkan sebagai tombol-tombol transparan dengan fungsi berbeda menyesuaikan tiap halaman. Kuno, tidak bisa zoom in atau zoom out, belum seperti touchscreen masa kini.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Kerja

Cara kerja sistem ini cukup unik. Karena layar CRT perlu warming up sebelum display menyala, sirkuit di dalam akan memanaskan layar ketika gagang pintu disentuh. Lantas begitu pintu dibuka dan kemudian ditutup, barulah display aktif dan menampilkan logo Riviera. Jika monitor tidak disentuh selama 30 detik maka kemudian bakal mati dengan sendirinya. Namun, ketika posisi ignition aktif, ia langsung berpindah ke home page.

GCC digunakan untuk mengontrol dan memantau nyaris seluruh fungsi dalam kabin. Sarana hiburan misalnya. Selain memilih saluran AM/FM, pengaturan equalizer diraih pada satu halaman. Kemudian ditambah setting kontrol AC otomatis, menampilkan trip meter, sampai indikator kecepatan berikut instrumen pendukung. Belum selesai sampai di situ, lebih dalam lagi terdapat fungsi diagnosa kendaraan mulai dari enjin, sistem elektrikal, rem, berikut data lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Fitur Lengkap

Latar hitam diisi grafik hijau tampak sangat jadul. Meski begitu, dari sisi kelengkapan fungsi terbilang komplet. Bahkan untuk standar 2020, sistem multimedia berisi fitur sebanyak itu hanya eksis di mobil-mobil mewah. Boleh dibilang komponen Buick adalah barang ekuivalen sistem multimedia Tesla.

Tak hanya Riviera, Buick kemudian menyematkan sistem serupa untuk Reatta. Oldsmobile Toronado keluaran 1989-1992 juga mengadopsi unit hasil pengembangan GCC; Visual Information Center. Ya, teknologi ini jauh mendahului pabrikan lain, bahkan terlalu mengagetkan bagi konsumen. Setelah Toronado, General Motors tidak lagi menawarkan barang serupa. Konon disebabkan keluhan konsumen karena mengganggu fokus berkendara. Selain itu sistem dianggap mempersulit pengoperasian sederhana seperti mengaktifkan radio.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.