Sukses

Sering Telat Ganti Oli Mesin, Ini Dampak Buruknya

Memiliki fungsi mengurangi gesekan antar komponen yang ada di dalam mesin, oli harus merupakan salah satu komponen yang harus diganti secara teratur.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki fungsi mengurangi gesekan antar komponen yang ada di dalam mesin, oli harus merupakan salah satu komponen yang harus diganti secara teratur. Hal ini berkaitan erat dengan kinerja mesin, karena gesekan sistem transmisi, sampai piston dengan dinding silinder terjadi saat kendaraan sedang berjalan.

Selain memberikan lapisan pada logam agar komponen tidak cepat aus atau terkikis akibat gesekan, oli juga berfungsi mendinginkan suhu panas pada mesin yang ditimbulkan akibat proses pembakaran.

Dalam panduan buku manual servis, pemilik motor direkomendasikan untuk melakukan penggantian oli setelah mencapai jarak tempuh 4.000 km. Lalu apa dampak jika sering telat melakukan pergantian oli mesin?

Seperti dilansir Federal Oil, Rabu (25/9/2019), hal pertama yang akan dirasakan pengendara ialah kinerja mesin tak lagi maksimal. Hal itu dikarenakan oli sudah kotor dan tidak bisa lagi melindungi komponen mesin secara maksimal.

Jika sering telat mengganti oli, endapan oli di bawah mesin bisa timbul sehingga mengental seperti lumpur dan performa mesin jadi kurang maksimal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Bongkar Mesin

Efek yang paling buruk jika telat mengganti oli atau oli benar-benar habis ialah kerusakan pada mesin. Apabila ini terjadi, pemilik harus mengeluarkan dana lebih untuk melakukan pembongkaran.

Karena itu, pemilik kendaraan diimbau untuk selalu melakukan pergantian oli secara teratur untuk menghindari kerusakan dan menurunannya performa kendaraan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini