Sukses

Yudhoyono dan Megawati Lolos Pilpres Putaran Dua

SBY berhasil mengantongi suara terbanyak dengan perolehan 33,57 persen. Megawati hanya terpaut empat persen dari suara yang diperoleh Wiranto. Saksi dari Wiranto dan Amien meragukan hasil pilpres.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Komisi Pemilihan Umum Nazaruddin Sjamsuddin telah mengetuk palu tanda berakhirnya rapat pleno penghitungan suara manual pemilihan umum presiden (pilpres) periode pertama, Selasa (27/6) pukul 20.00 WIB. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dan Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi dipastikan lolos dan akan bertarung pada pilpres ronde kedua. Yudhoyono mengantongi 39.838.184 suara atau 33,57 persen. Pasangan Megawati-Hasyim meraih 31.569.104 suara atau 26,60 persen.

Penetapan hasil penghitungan suara manual tidak disepakati semua saksi calon presiden. Saksi dari pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid meragukan hasil tersebut. Wiranto dan Wahid hanya mendapat 22,15 persen suara (25.286.788 suara). Nada tidak puas juga datang dari saksi Amien Rais-Siswono Yudo Husodo yang hanya meraih 17.392.931 (14,65 persen) suara. Karena itulah, saksi Wiranto akan mengajukan gugatan kepada Mahkamah Agung. Sedangkan, Amien-Siswono juga akan meminta judicial review ke MA. Kandidat Hamzah Haz-Agum Gumelar tetap di urutan terakhir dengan 3.569.861 juta suara (3,00 persen).

Ketidakpuasan atas hasil penghitungan suara manual pemilu presiden babak pertama sudah terlihat pada hari pertama penghitungan suara pilpres langsung, Sabtu silam [baca: Saksi Wiranto-Amien Menolak Menandatangani Hasil Penghitungan Suara]. Saksi dari Wiranto-Wahid dan Amien-Siswono bahkan menolak meneken berita acara hasil penghitungan suara manual yang berlangsung. Tim saksi Amien-Siswono menilai banyak kecurangan pada hasil penghitungan suara pilpres putaran pertama. Itu diketahui dari adanya penggelembungan atau pengurangan jumlah suara, keliru dalam mencoblos, dan ketidakserasian penghitungan ulang.

Sementara itu, dalam pertemuan antara pasangan SBY-Kalla dengan pimpinan media massa di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Yudhoyono mengungkapkan sikap optimistisnya untuk tetap maju dalam pemilihan presiden putaran kedua nanti. Itu disampaikan, usai KPU mengumumkan kepastian dirinya dan Megawati-Hasyim lolos sebagai peserta pilpres putaran kedua.

Dalam pidatonya, SBY menyatakan jumlah rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan akan terus bertambah. Karena itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan itu berjanji akan memastikan kemenangan dalam putaran kedua karena rakyat Indonesia menginginkan perubahan kepemimpinan. &quotPerubahan harus menang," SBY menegaskan.

SBY juga mengajak semua lapisan untuk melepas simbol agama, partai politik, atau organisasi massa tertentu pada pilpres babak kedua. Menurut dia, pemimpin bangsa yang terpilih harus memiliki visi, mengerti arah perubahan bangsa, dan mengerti permasalahan rakyat. Sebab, hal tersebut sangat penting.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.