Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menerima pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Transfer ke Daerah (TKD) ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Oleh karena itu, dia menyebut tidak akan ikut langkah sejumlah kepala daerah yang memprotes terkait pemangkasan dana transfer tersebut.
Pramono Anung menilai, keputusan tersebut sudah sah secara hukum karena telah ditetapkan dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Advertisement
"Jakarta ini apapun kan sebenarnya sebagai role model. Karena apa, APBD kita selama ini sangat terbuka, transparan. Sehingga dengan begitu, seperti yang saya katakan di depan Pak Menteri, kalau Jakarta ya kalau ini sudah menjadi keputusan, apalagi ini kan sudah diputuskan di dalam undang-undang APBN, disahkan di DPR," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Dia menjelaskan, tidak ada ruang untuk berdebat terhadap keputusan pemangkasan TKD dan DBH. Pasalnya, hal tersebut sudah menjadi kebijakan nasional.
"Sebenarnya tidak ada ruang untuk berargumen. Hanya kalau memang ada perubahan, tentunya itu tergantung diskresi dari Kementerian Keuangan," ucap Pramono.
Meski begitu, ia memahami kondisi sejumlah kepala daerah yang menyampaikan keberatan terhadap pemangkasan dana transfer.
"Saya tidak menyalahkan siapa pun, termasuk para gubernur. Menurut saya memang berat, dan juga untuk Jakarta sendiri juga pasti berat," kata Pramono.
Pramono menyatakan, situasi ini justru dapat menjadi momentum untuk memperkuat inovasi pembiayaan pembangunan daerah.
"Saya akan menggunakan kesempatan ini, momentum ini, untuk katakanlah misalnya creative financing itu akan menjadi salah satu kata kunci untuk membangun Jakarta," ungkapnya.
Sudah 3 hari banjir merendam Jakarta, sejak Minggu malam hingga Selasa. Gubernur Pramono Anung minta maaf kepada warga. Dampak banjir beragam, aktivitas warga pun terhambat termasuk macet, yang membuat waktu perjalanan ke kantor lebih panjang.
Pastikan Kebijakan Efisiensi
Selain itu, Pramono memastikan kebijakan efisiensi dan pembiayaan kreatif tidak akan menyentuh program perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Ia menegaskan semangat Pemprov DKI untuk membangun Jakarta tidak akan surut meski anggaran mengalami pengetatan.
"Yang tidak boleh dikurangin se-sen pun adalah yang berkaitan dengan KJP dan KJMU. Karena ini untuk kebutuhan masyarakat yang tidak mampu, termasuk untuk pemutihan ijazah," tandas Pramono.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut pemangkasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta imbas dana bagi hasil (DBH) Jakarta dipangkas pemerintah pusat tidak akan memengaruhi gaji ASN maupun pegawai non ASN.
Meski begitu, ia mengakui kebijakan efisiensi anggaran karena DBH dipotong berpotensi mengurangi kuota penerimaan penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) pada tahun 2026. Pasalnya, APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2026 yang semula diketok Rp95 triliun anjlok jadi Rp79 triliun.
"Yang pertama, tidak ada hal yang berkaitan dengan ASN. Yang mungkin akan mengalami perubahan adalah, selama ini kan PJLP kita, kayak kemarin damkar kita buka seribu, pasukan oranye seribu seratus, pasukan putih lima ratus. Karena ada pengurangan ini, mungkin untuk tahun depan peluang itu juga akan berkurang," kata Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota, Selasa 7 Oktober 2025.
Advertisement
Pengurangan Kuota Tahun Depan
Pramono menegaskan, pengurangan kuota tersebut belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap mempertahankan seluruh pegawai yang telah terdaftar sepanjang tahun anggaran 2025.
"Tetapi yang untuk tahun ini semuanya, tahun 2025, tidak mengalami perubahan," ucap Pramono.
Sebelumnya, pemerintah pusat melakukan penyesuaian dana bagi hasil (DBH) untuk seluruh daerah, termasuk DKI Jakarta. Kebijakan ini berdampak pada penurunan APBD Jakarta. Penyesuaian ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan fiskal nasional untuk menjaga keseimbangan keuangan negara.
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa pemotongan dana transfer terbesar untuk DKI Jakarta dilakukan secara proporsional dengan kapasitas fiskal daerah yang sesuai.
"Kalau lihat dari proporsional, kan semakin besar, pasti semakin besar ke potongannya. Kira-kira begitu, sederhana itu. Itu semacam pukul rata berapa persen, dan dilihat juga kebutuhan daerahnya," kata Purbaya.
Ia bilang, pemerintah pusat akan mengevaluasi ulang kebijakan tersebut jika kondisi ekonomi nasional membaik tahun depan.
"Kalau ekonomi kita membaik, arahnya berbalik, tahun depan sudah kelihatan lebih cepat, saya akan bisa perkirakan pendapatan saya seperti apa di akhir tahun. Kalau lebih, saya akan redistribusi lagi ke daerah," jelas Purbaya.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413849/original/076796100_1763201864-klaim_pemutihan_bpjs_kes.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5388965/original/018271300_1761182259-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-10-23T074852.807.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380981/original/046199200_1760441878-klaim_link_magang_kemnaker.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413265/original/060792600_1763118793-bansos_penerima.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5375483/original/099348300_1759927540-IMG_0527.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5375484/original/093970300_1759927566-IMG_0525.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5373066/original/091543600_1759811283-IMG_0437.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5275385/original/057873800_1751876368-Infografis_HEADLINE_cms_1__4_.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/avatars/618/original/015378900_1751874433-WhatsApp_Image_2025-07-06_at_20.36.08_5b85adcb.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398908/original/086614100_1761900233-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413217/original/016979500_1763117253-Blazer_Pria.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409805/original/097393000_1762907774-Koko_Kurta.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408885/original/051210600_1762838620-Armada_Vietjet__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407768/original/070203800_1762753906-Fujifilm_Instax_Mini_LiPlay__02.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4767838/original/039381300_1710008223-Beige_Chino___Tapered_Cotton_Stretch_Trouser_-_ASKET.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4700848/original/089505300_1703763117-sandals-4273243_640.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2255977/original/087039700_1529581269-Sofo_Olive__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3948052/original/092439800_1646031798-waldemar-brandt-UP9DtTjRYpI-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5388070/original/059893900_1761110186-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5387657/original/054896100_1761091164-Kabid_Anggaran_BPKAD_Sumut__Andriza_Rifandi.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/808427/original/018892700_1423479178-gaji-pns4-150209b.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4016981/original/055489100_1652075718-20220905-FOTO---ASN-PEMROV-DKI-JAKARTA-Herman-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5377094/original/099678000_1760075944-1000018120.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5193495/original/036807700_1745226807-WhatsApp_Image_2025-04-21_at_14.51.25.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4559985/original/063854000_1693559590-WhatsApp_Image_2023-09-01_at_15.37.08.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5375289/original/069246300_1759917303-WhatsApp_Image_2025-10-08_at_12.54.45.jpeg)