Liputan6.com, Jakarta Survei Intensitas Perjalanan Luar Negeri Pelaku Usaha (Survey of Overseas Travel Intensity of Business Actors) yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah mengungkapkan bahwa pelaku usaha ingin penerbangan rute internasional dari atau ke Bandara Ahmad Yani Semarang segera dibuka.
Survei itu juga menunjukkan, dari sisi preferensi kedatangan, sebanyak 78 responden yang berasal dari dari Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Korea, dan Indonesia memilih turun di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Baca Juga
Sementara itu, dari sisi preferensi keberangkatan, 95 responden memilih berangkat dari Bandara Ahmad Yani, 61 responden memilih Bandara Soekarno Hatta, dan sisanya memilih Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Yogyakarta International Airport, dan lainnya.
Advertisement
Dari 95 responden yang memilih berangkat di Bandara Ahmad Yani, 90 responden di antaranya berasal dari Tiongkok dan sisanya dari Singapura, Hongkong, Indonesia, Srilanka, Taiwan, Vietnam, Eropa, Australia dan lainnya.
Kepala DPMPTSP Jawa Tengah, Sakina Rosellasari mengatakan, penerbangan internasional diharapkan segera dibuka, mengingat investasi penanaman modal asing (PMA) di Jateng cukup besar. Ia menyebut, pada tahun 2024, negara asal investasi tertinggi adalah Singapura dengan total nilai investasi sebesar Rp8,67 triliun.
“Di samping itu, Singapura memiliki aset di Jawa Tengah yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, sehingga rute penerbangan internasional sangat penting sekali untuk dibuka, guna mencukupi kebutuhan investor PMA khususnya investor Singapura,” katanya.
Sakina menuturkan, pelaku usaha menyambut baik dibukanya rute internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang karena akan memangkas biaya dan waktu perjalanan ke Jawa Tengah.
Ia berharap, Bandara Ahmad Yani tak hanya membuka rute penerbangan Singapura-Semarang saja, tapi juga negara-negara lainnya.
"Kami berharap, nantinya Bandara Ahmad Yani tidak hanya membuka rute penerbangan Singapura-Semarang, tetapi juga rute ke negara-negara yang investasinya tinggi di Jawa Tengah seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Taiwan dan Korea Selatan," ujar Sakina.
Kembali Jadi Bandara Internasional
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengembalikan status Bandara Jendral Ahmad Yani menjadi internasional membuahkan hasil. Pasalnya, mulai tanggal 25 April 2025, Bandara Ahmad Yani kembali berstatus menjadi bandara internasional.
Luthfi berharap keberadaan Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani mampu menjadi daya ungkit perekonomian Jawa Tengah.
"Tingkatkan daya ungkit perekonomian dan tentu mampu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah," ujarnya.
Luthfi meminta kepada PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) melakukan komunikasi secara intensif, dengan seluruh maskapai penerbangan internasional.
(*)
Advertisement