Liputan6.com, Jakarta - Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno bukanlah sosok asing dalam sejarah modern Indonesia. Sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, yang menjabat pada periode 1993 hingga 1998 mendampingi Presiden Soeharto, ia menjadi tokoh penting yang turut andil dalam sejumlah peristiwa bersejarah, baik di bidang politik maupun pertahanan nasional.
Dengan latar belakang militer yang kuat, termasuk pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Try Sutrisno dikenal luas sebagai tokoh yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan loyalitas.
Baca Juga
Namun, meskipun kariernya yang cemerlang di panggung nasional, kehidupan keluarga Try Sutrisno justru terbilang jarang terekspos ke hadapan publik. Ia dikaruniai tujuh orang anak dari pernikahannya dengan Tuti Sutiawati. Meskipun beberapa anaknya mengikuti jejak sang ayah di dunia kemiliteran dan kepolisian, mayoritas dari mereka memilih hidup yang jauh dari sorotan dan menjaga privasi.
Advertisement
Keberadaan keluarga Try Sutrisno tetap menjadi perhatian, baik dari aspek kontribusi individu-individu di dalamnya maupun dari sisi dinamika politik yang melibatkan nama besar sang ayah. Apalagi, pernyataan-pernyataan tegas Try Sutrisno terhadap arah politik nasional masih memiliki bobot pengaruh yang cukup besar di mata publik, terutama di kalangan militer dan tokoh nasional lainnya.
Dua anaknya, yang berkarier di dunia militer dan kepolisian, memilih untuk mengikuti jejak sang ayah dalam mengabdi kepada negara. Karier mereka tak hanya mencerminkan loyalitas kepada keluarga, tetapi juga kepada negara, dengan menegakkan kedisiplinan dan semangat perjuangan yang telah diajarkan Try Sutrisno selama bertahun-tahun.
Meskipun memiliki kehidupan yang sangat dekat dengan dunia publik, mereka tetap memegang teguh nilai-nilai yang telah ditanamkan dalam keluarga, menjadikan mereka sosok yang berprestasi di bidangnya masing-masing.
Berikut tiga fakta terkait ketujuh anak Try Sutrisno, dihimpun oleh Tim News Liputan6.com:
Kunto Arief Wibowo, Anak Try Sutrisno yang Mengikuti Jejak sang Ayah
Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, salah satu anak Try Sutrisno, telah mencatatkan namanya sebagai salah satu perwira tinggi TNI AD yang cemerlang. Lahir pada 15 Maret 1971 di Malang, Kunto mewarisi darah militer dari sang ayah dan menunjukkan kualitas serta prestasi luar biasa dalam karier militernya.
Lulusan Akademi Militer tahun 1992 ini mengawali kariernya sebagai komandan peleton di Batalyon Linud 502/Ujwala Yudha, kemudian melesat menempati berbagai posisi penting, seperti Komandan Batalyon 500/Raider, Danbrigif 6/Trisakti Baladaya, Danrem 044/Garuda Dempo, Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, dan Pangdam III/Siliwangi.
Kiprah Kunto mencerminkan dedikasi, serta kapabilitas strategis dalam dunia pertahanan. Penugasan-penugasannya di satuan elite, seperti Yonif 500/Raider dan berbagai jabatan strategis di Kostrad dan Kodam, menguatkan rekam jejaknya.Â
Namun, kontroversi terkait mutasinya pada April 2025 kembali membawa nama Kunto ke sorotan publik. Meskipun akhirnya dikembalikan ke posisi semula, peristiwa tersebut memicu diskusi tentang hubungan antara dunia militer dan dinamika politik keluarga nasional.
Banyak pihak yang menilai bahwa tekanan politik terhadap Try Sutrisno berimbas pada karier anaknya. Meski begitu, Kunto tetap menunjukkan sikap profesional dan loyal terhadap institusi, menjaga integritasnya sebagai seorang prajurit yang mengutamakan tugas negara.
Advertisement
Firman Shantybudi, Ukir Prestasi di Polri
Firman Shantyabudi menempuh jalur berbeda dari ayah dan saudaranya. Sebagai perwira tinggi Polri, ia memiliki perjalanan karier yang tak kalah gemilang. Sebagai mantan Kakorlantas Polri dan Asisten Logistik Kapolri, Firman terlibat dalam pengambilan kebijakan penting, terutama yang menyangkut pengelolaan arus lalu lintas nasional, termasuk saat mudik Lebaran dan dalam pengembangan teknologi e-Tilang.
Ia dikenal sebagai sosok yang low profile namun sangat disegani oleh rekan dan bawahannya. Dalam berbagai kesempatan, Firman menyatakan pentingnya dedikasi dan integritas dalam melayani masyarakat. Setelah pensiun dari Polri, ia tetap aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, memperkuat posisinya sebagai tokoh yang dihormati, terutama dalam komunitas pensiunan Polri.
Anak-anak Lain yang Hidup Jauh dari Sorotan Media
Berbeda dengan Kunto dan Firman, lima anak Try Sutrisno lainnya memilih hidup dalam ketenangan dan jauh dari sorotan. Nora Tristyana, istri Ryamizard Ryacudu, tidak menempati posisi publik, tetapi dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Ia adalah sosok keibuan yang memiliki pengaruh kuat dalam keluarga besar.
Nori Chandrawati pun demikian. Sebagai istri dari Marsekal Muda TNI Danang Hadiwibowo, ia lebih banyak berperan dalam mendukung tugas suami dan membina keluarga prajurit.
Ketiganya yang lain, Taufik Dwi Cahyono, Isfan Fajar Satrio, dan Natalia Indrasari, tidak banyak diketahui oleh publik. Informasi tentang mereka sangat terbatas, dan kemungkinan besar mereka menjalani kehidupan profesional atau domestik di luar bidang militer atau politik.
Â
Advertisement