Liputan6.com, Jakarta - Idul Adha, hari raya kurban terbesar kedua bagi umat Islam setelah Idul Fitri, diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Perayaan ini memperingati ketaatan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Peristiwa tersebut kemudian digantikan dengan seekor domba, menjadi simbol pengorbanan dalam ibadah kurban. Tahun ini, bagaimana perayaan Idul Adha di Indonesia dan apa saja tradisi uniknya?
Perayaan Idul Adha mengandung makna mendalam, meliputi ketaatan, pengorbanan, kesabaran, kebersamaan, syukur, dan solidaritas. Momen ini menjadi waktu tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi dengan sesama, terutama yang kurang mampu. Rangkaian perayaan umumnya diawali dengan shalat Id berjamaah, dilanjutkan penyembelihan hewan kurban, pembagian daging kurban, dan kunjungan silaturahmi.
Baca Juga
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, akan menetapkan tanggal resmi Idul Adha melalui sidang isbat pada 27 Mei 2025. PP Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 1446 H jatuh pada 6 Juni 2025. Berdasarkan SKB 3 Menteri, libur nasional Idul Adha 2025 adalah tanggal 6 Juni 2025, dan cuti bersama pada tanggal 9 Juni 2025. Mari kita nantikan pengumuman resmi dari pemerintah.
Advertisement
Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia
Indonesia, dengan keberagaman budayanya, memiliki tradisi unik dalam merayakan Idul Adha. Di Aceh, ada tradisi Meugang, memasak dan menyantap daging bersama keluarga sebagai ungkapan syukur. Sementara di Semarang, terdapat tradisi Apitan, aksi kuda lumping dan sedekah bumi dengan berebut hasil tani. Uniknya lagi, di Pasuruan ada tradisi Manten Sapi, sapi kurban dihias dan diarak ke masjid.
Di Madura, masyarakat menjalankan tradisi Toron dan Nyalase, yaitu ziarah ke makam leluhur setelah shalat Id. Yogyakarta memiliki Grebeg Gunungan, arak-arakan gunungan berisi hasil bumi dari Keraton ke Masjid Gedhe Kauman. Di Cirebon, ada pertujukan gamelan Sekaten di Keraton Kasepuhan. Berbagai tradisi ini memperkaya perayaan Idul Adha di Indonesia, menunjukkan kekayaan budaya dan kearifan lokal.
Masing-masing tradisi tersebut memiliki makna dan nilai tersendiri bagi masyarakat setempat. Tradisi-tradisi ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi media untuk memperkuat ikatan sosial dan melestarikan budaya leluhur. Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia dalam merayakan hari raya keagamaan.
Selain tradisi-tradisi tersebut, masih banyak tradisi unik lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Keberagaman ini menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia dan bagaimana masyarakatnya merayakan Idul Adha dengan cara yang berbeda-beda namun tetap memiliki makna yang sama, yaitu sebagai bentuk pengorbanan dan syukur kepada Allah SWT.
Advertisement
Makna Idul Adha: Lebih dari Sekedar Kurban
Idul Adha bukan hanya sekadar menyembelih hewan kurban. Lebih dari itu, Idul Adha mengajarkan kita tentang nilai-nilai luhur seperti keikhlasan, pengorbanan, kesabaran, dan kebersamaan. Kita diajak untuk merenungkan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan meneladani ketaatannya kepada Allah SWT.
Dengan berkurban, kita juga diajarkan untuk berbagi dengan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Pembagian daging kurban menjadi simbol solidaritas dan kepedulian sosial. Melalui perayaan Idul Adha, kita diingatkan untuk selalu bersyukur atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan Allah SWT.
Semoga perayaan Idul Adha 2025 dapat membawa berkah dan mempererat tali silaturahmi di antara kita semua. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari perayaan Idul Adha ini.
Sebagai penutup, Idul Adha 2025, dengan prediksi tanggal jatuh pada 6 Juni, menawarkan kesempatan untuk merenungkan makna pengorbanan dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga, kerabat, dan masyarakat. Mari kita sambut hari raya ini dengan penuh keikhlasan dan semangat kebersamaan.