Sukses

KPK Harap Pengacara Nasihati Lukas Enembe Agar Bersikap Sopan di Persidangan

KPK sebut sikap tak sopan di persidangan bisa menjadi hal yang memberatkan vonis Lukas Enembe nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan sikap Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe nyang naik pitam saat persidangan kasus dugaan suap dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) pada Senin, 4 September 2023 kemarin.

"Kami sudah mendapatkan informasi langsung dari jaksa yang melakukan proses persidangan. Tentu kami sangat menyayangkan," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).

Ali menyebut, secara hukum Lukas Enembe sebagai terdakwa memiliki hak tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan terhadapnya. Menurut Ali, lebih baik Lukas Enembe menggunakan haknya daripada harus mengeluarkan kalimat yang tak pantas di hadapan majelis hakim.

"Kalau secara hukum, terdakwa itu kan punya hak untuk tidak menjawab di depan hakim, tetapi semestinya kalau pun mau menjawab, ada etika di dalam proses persidangan. Bukan dengan kalimat-kalimat yang sangat tidak etis dilontarkan dalam proses persidangan," kata Ali.

Atas dasar itu, Ali berharap tim penasihat hukum Lukas Enembe bisa memberikan nasihat yang baik agar kejadian ini tak terulang di persidangan lanjutan. Pasalnya, sikap tak sopan di persidangan bisa menjadi hal yang memberatkan vonis nanti.

"Sekali lagi kami sangat sayangkan, oleh karena itu di sinilah peran dari penasehat hukum untuk memberikan arah, untuk memberikan masukan-masukan, nasehat hukumnya kepada seorang terdakwa ketika harus menjawab di depan majelis hakim sekali pun ada hak untuk juga dia diam tidak menjawab, begitu ya," kata Ali.

Sebelumnya, jaksa KPK dengan beruntun mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Lukas Enembe perihal uang perjudian. Lantas Lukas Enembe naik pitam lantaran jaksa terus menggelontorkan pertanyaan perihal uang yang dipakai untuk Judi.

Hal itu diungkapkan Lukas ketika dirinya diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan perkara suap dan gratifikasi di Tipikor PN Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). Bermula ketika, Jaksa menanyakan beberapa orang seperti Rifki Egereno dan Benyamin Tiku yang dijawab oleh Lukas tidak dikenalnya.

Jaksa yang melanjutkan dengan bertanya, mengenai Dommy Yamamoto yang pernah dipanggil sebagai saksi. Lukas pun mengaku kenal Dommy selaku pihak yang menukar mata uang di Jakarta.

"Dommy ini apa," tanya jaksa di ruang sidang Tipikor PN Jakarta Pusat, Senin (4/9).

"Tukar uang," jawab Lukas

"Kenal di mana," tanya lagi Jaksa.

"Di Jakarta," singkat Lukas.

"Jakarta apa Singapore," cecar Jaksa.

"Jakarta," tegas Gubernur nonaktif Papua itu.

"Profesi dia sebagai tempat tukar uang, buat apa?," kata JPU.

"Beli dollar Singapore," ucap terdakwa.

Lukas mengaku keperluannya dengan Dommy untuk menukar menjadi mata uang Singapore yakni sebatas berobat saja. Ia juga menyebutkan bahwa uang yang dipakainya itu berasal dari uang operasional selama menjabat orang nomor satu di Papua.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lukas Enembe Bantah Main Judi

Meskipun pada saat Dommy diminta keterangan sebagai saksi mengaku bahwa salah satu keperluan Lukas selama berada di Singapore yakni untuk berjudi.

"Saya kan hanya konfirmasi keterangan, apakah ada saudara kemudian berkomunikasi dengan Dommy untuk keperluan judi tukar uang ini," cecar Jaksa.

"Untuk berobat," kukuhnya Lukas.

"Kemarin waktu sidang, Dommy jelaskan bahwa pertemuan saudara salah satunya adalah kepentingan untuk judi," cecar Jaksa.

"Judi maen dimana," pungkas terdakwa seraya melontarkan pertanyaan ke Jaksa.

Tidak berhenti sampai disitu saja, Jaksa akhirnya menanyakan perihal aktivitas Lukas selama di Singapura yang diduga untuk bermain Judi sambil menanyakan seorang saksi bernama Jackson di Singapura.

"Jakcson yang bantu aktivitas Saudara di Singapura? Mendampingi berobat dan mendampingi judi?" kata jaksa.

"Judi enggak ada. Judi tidak ada. Dengar! Tidak ada judi," ucap Lukas yang sudah naik pitam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.