Sukses

Dukung Langkah Jokowi dan Bahlil, DPR Ingatkan IMF Tak Bisa Tekan Indonesia

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meminta Indonesia untuk mempertimbangkan penghapusan secara bertahap kebijakan larangan ekspor bijih nikel. Hal tersebut pun telah ditolak mentah-mentah oleh Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meminta Indonesia untuk mempertimbangkan penghapusan secara bertahap kebijakan larangan ekspor bijih nikel. Hal tersebut pun telah ditolak mentah-mentah oleh Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtaruddin mendukung langkah Presiden Jokowi dan Menteri Bahlil. Menurut dia, IMF tak bisa asal tekan, terlebih kepada Indonesia.

"IMF tidak bisa dong menekan orang dari sisi itunya, dan kita sudah tidak ketergantungan lagi sama IMF, tidak boleh juga mendikte kita sejauh itu. Kita harus berani melawan," kata dia, Selasa (11/7/2023).

Menurut Mukhtaruddin, arahan Presiden Jokowi agar kedaulatan bangsa ini tetap dijaga dan dipertahankan harus dilakukan oleh semua kementerian, bukan hanya pada Kementerian Investasi.

Hal tersebut, kata politisi Partai Golkar ini agar Uni Eropa dan IMF tidak semena-mena terhadap bangsa yang merdeka, khususnya Indonesia.

"Semua stakeholder harus satu persepsi, satu visi, satu langkah bersama pemerintah untuk melawan imperialisme regulasi yang dilakukan oleh negara-negara seperti WTO atau Uni Eropa dan IMF pada negara kita, enggak bisa," jelas dia.

"Kita harus memperbaiki pengiriman ekspor kita, salah satunya peningkatan hilirisasi, dengan demikian investasi masuk, lapangan kerja terbuka kemudian pendapatan negara juga akan meningkat, nilai tambah dari hilirisasi," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Bahlil

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meminta Indonesia untuk mempertimbangkan penghapusan secara bertahap kebijakan larangan ekspor bijih nikel. Hal tersebut pun telah ditolak mentah-mentah oleh Presiden Jokowi.

Ini sebagaimana diungkapkan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

"Kemarin IMF mencoba mengeluarkan rilisnya, dia mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus. Kemudian neraca perdagangannya bagus, inflasinya bagus," kata dia dikutip dari Youtube Festival Gen Z 2023, Senin (10/7/2023).

"Tetapi dia merekomendasikan agar kalau bisa pemerintah indonesia mempertimbangkan secara bertahap untuk melarang bahan baku, maksudnya apa?," lanjut Bahlil.

Namun, Bahlil menegaskan jika Presiden Jokowi telah memerintahnya untuk tegas melawan siapapun yang mencoba untuk mengganggu kedaulatan Indonesia, termasuk dalam hal kebijakan hilirisasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • DPR adalah lembaga legislatif yang anggotanya terdiri dri anggota partai politik terpilih dari hasil pemilu.

    DPR

  • Bahlil Lahadalia adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Indonesia Maju era Joko Widodo Ma'ruf Amin.
    Bahlil Lahadalia adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Indonesia Maju era Joko Widodo Ma'ruf Amin.

    Bahlil Lahadalia

  • IMF adalah singkatan dari International Monetary Fund.

    IMF

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • hilirisasi

Video Terkini