Sukses

Penghuni Apartemen Bogor Valley Usir Puluhan Pasangan Diduga Hendak Mesum

Karena marak digunakan sebagai tempat prostitusi, kata Iwan, membuat citra Apartemen Bogor Valley menjadi buruk. Dampaknya, nilai investasi anjlok 50-70 persen dalam satu tahun terakhir ini.

Liputan6.com, Bogor - Penghuni Apartemen Bogor Valley Kota Bogor mengusir puluhan pasangan bukan suami istri hingga wanita panggilan yang diduga hendak berbuat mesum di apartemen tersebut.

Sebelum diusir, setiap tamu yang datang diperiksa identitasnya oleh warga yang sedang berpatroli maupun berjaga di pintu masuk apartemen yang berlokasi di Jalan Soleh Iskandar (Solis) itu. Perempuan yang dicurigai penjaja seks komersial (PSK) pun tak luput dari pengusiran.

Diketahui, sudah dua hari ini, seluruh pintu masuk apartemen dijaga ketat oleh warga. Langkah ini dilakukan mengingat apartemen tersebut dijadikan sebagai tempat bisnis esek-esek.

Iwan Darmawan, salah satu pemilik Apartemen Bogor Valley menyatakan razia dilakukan lantaran adanya keresahan dari para pemilik karena banyak unit apartemen yang dijadikan tempat prostitusi.

"Apartemen banyak disewakan oleh agen-agen kepada pasangan bukan suami istri. Agen-agen ini juga diduga kuat menjalankan bisnis prostitusi online," kata Iwan, Sabtu (14/5/2023) malam.

Modus yang dijalankan para agen ini dengan menawarkan setiap unit kamar secara online, baik harian maupun short time dengan harga murah. Bahkan, kata Iwan, mereka menyewakan kamar satu paket dengan penjaja seks komersial (PSK) lewat aplikasi.

Hal itu diperkuat adanya data dari pihak kepolisian, di mana baru-baru ini telah membongkar kasus prostitusi online di Apartemen Bogor Valley.

"Jadi agen ini bukan penghuni atau pemilik apartemen, tapi orang luar yang mencari duit di tempat kami dengan menyewakan kamar untuk tempat mesum," terang Iwan.

Iwan menyebutkan selama dua hari, dari Jumat hingga Sabtu malam tercatat lebih dari 60 pasangan telah diusir dan diminta pulang. Umumnya, pasangan yang hendak check-in ini berusia 18-24 tahun.

"Karena waktu diperiksa kami cek identitasnya. Rata-rata mereka terang-terangan mengaku mau check-in dan sudah membayar sewa apartemen kepada masing-masing agen secara online," ungkap Iwan.

Karena marak digunakan sebagai tempat prostitusi, kata Iwan, membuat citra Apartemen Bogor Valley menjadi buruk. Dampaknya, nilai investasi anjlok 50-70 persen dalam satu tahun terakhir ini.

"Semula orang berinvestasi di apartemen ini ingin mendapat nilai tambah lebih bagus, dari tahun ke tahun ada kenaikan investasinya tapi ternyata dengan keadaan ini jadi anjlok," kata pria yang memiliki 3 unit apartemen di Bogor Valley ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Apartemen Bogor Valley Akan Terus Berpatroli

Karena itu, warga akan terus berpatroli dan menjaga setiap pintu masuk dan akan mengusir pasangan belum nikah yang hendak menyewa apartemen short time.

"Akan terus dijaga sampai betul-betul kegiatan prostitusi ini minimal target kami ini menurun, harapannya menghilang sama sekali," ujarnya.

Ketua Pengawas Apartemen Bogor Valley, Andi Bahrom Razak mengimbau kepada pihak agen untuk menghentikan kegiatan usaha ilegalnya karena sangat merugikan para penghuni apartemen.

"Memang ada beberapa agen yang sudah sadar. Saat ini kita coba persuasif dulu, tapi jika tidak bisa, kami akan laporkan ke polisi terkait kegiatan ilegal ini," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.