Sukses

Warga Pendatang di Kota Tangerang Diminta Lapor RT/RW atau Isi Aplikasi Pendatang

Pemkot Tangerang melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), meminta para warga pendatang untuk segera melapor ke RT maupun RW di tempatnya menetap.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), meminta para warga pendatang untuk segera melapor ke Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) di tempatnya menetap.

Sebab, tercatat terjadi tren peningkatan jumlah pendatang di Kota Tangerang tiap tahunnya. Pada tahun 2020 sejumlah 29.202 orang pendatang, pada tahun 2021 naik menjadi 33.798 orang pendatang, dan 2022 sejumlah 35.044 orang.

"Disdukcapil Kota Tangerang telah siap menerbitkan administrasi kependudukan pasca mudik lebaran 2023 ini. Ayo, kita sama-sama tertib administrasi dengan segera melaporkan diri ke RT atau RW dan memproses pembuatan Kartu Keluarga (KK) atau e-KTP," ujar Kepala Disdukcapil Irman Pujahendra, Jumat (28/4/2023).

Menurut dia, para pendatang bisa melakukan pendaftaran keberadaannya untuk membuat KK atau KTP secara online melalui aplikasi melalui link https://sobatdukcapil.tangerangkota.go.id/.

Bisa juga secara offline melalui Kantor Disdukcapil di Jalan Perintis Kemerdekaan II, RT 007/RW 003, Babakan, Kecamatan Tangerang atau di masing-masing gerai kecamatan setempat.

"Para pendatang juga bisa memilih layanan offline di Tangcity Mal lantai 2, Icon Walk Mal atau Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan menyiapkan surat pindah atau Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI) dari daerah asal. Dengan begitu, seluruh warga yang berada di Kota Tangerang terdaftar dengan legal dan patuh akan adminduk," kata Irman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dinas Dukcapil DKI: Tren Pendatang di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mengungkapkan mayoritas pendatang yang tinggal di Jakarta berpendidikan sekolah lanjut tingkat atas (SLTA) ke bawah. Data ini, tercatat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, 80 persen tren pendatang yang tiba saat arus balik lebaran di DKI Jakarta selama 3 tahun terakhir berpendidikan SLTA ke bawah. Selain itu, 20 persen warga pendatang tinggal di kawasan kumuh.

"80 persen pendatang berpendidikan SLTA ke bawah, 50 persen dari mereka berpenghasilan rendah, dan 20 persen mereka berkonsentrasi di RW kumuh,” kata Budi di Balaikota Jakarta, Rabu 26 April 2023. 

Menurut Budi sebagai langkah persiapan Jakarta menjadi kota global jika Ibu Kota Negara (IKN) resmi pindah, pihaknya perlu melakukan penataan administrasi kependudukan yang lebih baik. Oleh sebab itu, pendataan terhadap warga pendatang pun dikebut pasca libur Lebaran 2023 ini.

"Jika Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota, perlu adanya penataan kependudukan yang lebih baik," kata dia.

Budi menjelaskan pendataan bakal menyasar dua tipe pendatang yang masuk ke Jakarta. Dua tipe ini antara lain, pendatang yang ingin menetap dan pendatang yang tak menetap permanen (non permanen) di Jakarta. 

"Iya pendataan itu untuk mereka yang datang ke DKI Jakarta. Ada dua tipe, pertama, mereka ingin menetap. Kedua, mereka penduduk yang non permanen," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Formulir Khusus Mendata Warga Pendatang

Budi menyampaikan dua tipe pendatang ini bakal didata pihaknya hingga satu bulan ke depan. Pendataan, kata dia telah dimulai sejak hari terakhir cuti bersama Selasa, 25 April 2023. 

"Ya mulai kemarin sampai dengan satu bulan. Misalkan kita mungkin Mei akhir sudah kita lakukan (selesai pendataan)," ungkapnya.

Dia menerangkan, akan ada formulir khusus untuk mendata para pendatang yang masuk ke Jakarta.

Nanti, lanjut dia pendataan bakal melibatkan RT/RW di lingkungan terkait.

"Nanti kita akan ada form khusus, di mana di saat mereka datang ke DKI Jakarta di situ nanti ada formnya itu berisi tertanda antara pemohon dan juga dari petugas loket layanan kita. Form itu yang akan diserahkan ke Pak RT," ucapnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.