Sukses

Polisi Turun Tangan Usut Insiden Kebun Edelweis Rusak Parah Usai Ajang Motor Trail di Ranca Upas

Polisi mulai memeriksa enam saksi berkaitan dengan adanya kegiatan motor trail di Ranca Upas yang berlangsung pada Minggu 5 Maret 2023. Kegiatan itu berakibat rusaknya kebun edelweis rawa.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus perusakan kebun edelweis rawa usai ajang motor trail di kawasan wisata Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat akhirnya diselidiki polisi.

Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo mengatakan, pihaknya telah memeriksa enam saksi berkaitan dengan adanya kegiatan motor trail di Ranca Upas yang berlangsung pada Minggu 5 Maret 2023. 

"Kami telah melakukan penyelidikan kepada saksi-saksi walaupun belum ada pihak korban yang melaporkan berkaitan dengan kerusakan hal tersebut dan hari ini kami sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melihat ke lokasi," kata Kusworo dilansir dari Antara, Kamis (9/3/2023).

Adapun enam saksi yang diperiksa polisi terdiri dari panitia acara ajang motor trail, pihak pengelola kawasan wisata, hingga warga sekitar.

Menurut Kusworo, pihaknya masih menunggu penilaian dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung guna menentukan tingkat kerusakan yang terjadi.

Kusworo menegaskan, pihaknya tidak memberi izin atas terselenggaranya kegiatan yang akhirnya merusak lingkungan tersebut.

"Sejauh ini belum ada tersangka, kita lihat (hasil) dari DLH nanti," ucap Kusworo.

Di samping itu, Kusworo juga mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki adanya pencatutan logo Pemerintah Kabupaten Bandung dalam kegiatan tersebut.

"Pencantuman logo beberapa instansi di dalam baliho atau banner tersebut di mana kami dapat info bahwa pencantuman logo dilakukan tanpa izin," tambah dia.

Sebelumnya, beredar video berdurasi empat menit yang memperlihatkan seorang pria yang murka akibat sebagian lahan di kawasan Rancaupas itu rusak disebabkan kegiatan motor trail hingga merusak tanaman Bunga Rawa (syngonathus flavidulus).

Pria yang diketahui bernama Supriatna alias Uprit itu menyebut bunga itu cukup langka karena hanya ada di dua lokasi di Jawa Barat.

Dia pun mengaku merupakan salah satu orang yang membudidayakan bunga itu di Rancaupas. Untuk itu, ia pun menyesalkan terhadap adanya pihak yang memberikan izin terselenggaranya acara tersebut.

"Lihat nih dampaknya seperti ini, hancur," kata Uprit dalam video itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bupati Bandung Kecam Kebun Edelweis Rawa Rusak Parah di Ranca Upas

 

Bupati Bandung Dandang Supriatna angkat bicara terkait kegiatan trail dan camping adventure di Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat yang merusak bunga rawa atau edelweis.

Sebelumnya video ramai beredar di media sosial mengenai event “Rancaupas Camping Adventure Explore 2023” di Ranca Upas yang merusak kebun edelweis dan alam.

Terkait hal itu,Dadang menyayangkan dan mengecam kegiatan yang merusak lingkungan. Dadang mengatakan, pihaknya tidak pernah memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak alam.

"Tentunya, saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini, kita pemerintah Kabupaten Bandung tidak pernah mendukung dan memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan hutan,” tulis Dadang Supriatna dikutip dari akun instagramnya @dadangsupriatna, Rabu (8/3/2023).

Terkait logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang dicatut di flyer acara tersebut tanpa sepengatahuan Dadang. Dadang mengatakan, hal tersebut juga dirugikan dengan kejadian tersebut.

"Perihal logo Pemkab Bandung yang dicatut di flyer acara, itu tanpa sepengetahuan saya dan kita pastikan bahwa logo Pemkab Bandung dicatut tanpa izin, tentunya kami sangat merasa dirugikan dengan kejadian ini,” kata dia.

Ia menegaskan, kalau panitia acara dan pihak yang mendukung terselenggaranya acara tersebut harus bertanggung jawab. “Panitia acara dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Kita akan tindak lanjuti,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.