Sukses

Sekjen PDIP Sudah Keliling 21 Kampus, Ini Alasannya

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto melakukan kunjungan setidaknya ke 21 perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia dalam satu-dua tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto melakukan kunjungan setidaknya ke 21 perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia dalam satu-dua tahun terakhir.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) RI ini menjelaskan alasannya rajin datang ke kampus. Yaitu agar mahasiswa dan anak muda Indonesia menggali semangat perjuangan pendirian bangsa.

"Kepemimpinan intektual dibangun melalui dialektika melalui buku yang dibaca dari pemikiran tokoh-tokoh yang membangun peradaban dunia, dan dibumikan dengan persoalan bangsa dan negara, hingga muncullah sintesa berupa konsepsi keIndonesiaan dan arah bagi masa depan bangsa dan negara," ujar Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).

"Karena itulah saya datang ke kampus-kampus di seluruh Indonesia untuk menggelorakan semangat tersebut. Sebab ilmu geopolitik Bung Karno tidak hanya berbicara tentang konstelasi geografis atas cara pandang politik, namun juga kepemimpinan bangsa," jelasnya.

Hasto menyampaikan dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3/2023), dengan tema kuliah umum adalah 'Manifestasi Pemikiran Bung Karno tentang Agama dan Kebangsaan di Era Kekinian'.

Hasto menuturkan, mahasiswa harus banyak baca buku, berdiskusi supaya kepemimpinan intelektual serta meretas jalan migrasi terpendek bagi kemajuan. Dengan semangat membaca, mahasiswa dan anak muda diharapkan memiliki daya imajinasi tentang apa yang harus dilakukan di 20-45 tahun mendatang.

Mahasiswa bisa belajar sejarah Nusantara dan hubungannya dengan sejarah dunia melalui tradisi intelektual.

"Jika sebagai mahasiswa, anda tidak punya cita-cita masa depan artinya anda kurang membaca. Saya berharap membaca buku, diskusi dan mengontemplasikannya dalam problem rakyat Indonesia, juga menjadi tradisi seluruh mahasiswa di UIN Alauddin," ujar Hasto.

"Jadi saudara sekalian, pelajari pendiri bangsa kita, dan kalau mau jadi pemimpin 15 tahun yang akan datang, atau 30 tahun akan datang, mulailah dari sekarang. Menjadi pemimpin dalam seluruh aspek kehidupan karena tidak ada bangsa besar tanpa kekuatan moral atas dasar nilai-nilai agama, spritualitas, nasionalisme dan patriotisme yang menjadi daya gerak suatu bangsa," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampus Jadi Sumber Kaderisasi Kepemimpinan Nasional

Lebih jauh, Hasto juga mengatakan kampus menjadi sumber kaderisasi kepemimpinan nasional Indonesia. Tidak ada pemimpin lahir tanpa dunia kampus.

"Karena itu peran UIN Alauddin dengan fakultas yang sangat lengkap menjadi UIN terbesar di Indonesia sangat penting untuk berdialog bersama," kata Hasto.

Di acara itu, hadir ratusan mahasiswa serta sivitas akademika UIN Alauddin Makassar dipimpin Rektor Prof.Dr. Hamdan Johannis. Hadir juga jajaran petinggi DPD PDIP Sulsel dipimpin Ketuanya Andi Ridwan Wittiri dan Sekretaris Rudi Pieter Goni. Hadir juga Anggota DPR dari Fraksi PDIP dapil Sulsel Samsu Niang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.