Sukses

Sebelum Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Warga Banyak yang Pingsan Akibat Bau BBM

Malam itu Warga Tanah Merah Bawah, RT09/RW12, Koja, Jakarta Utara, berlarian menyelamatkan diri. Mereka tak kuat menahan bau dari bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari Depo Pertamina Plumpang, pada Jumat (3/3) kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Malam itu Warga Tanah Merah Bawah, RT09/RW12, Koja, Jakarta Utara, berlarian menyelamatkan diri. Mereka tak kuat menahan bau dari bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari Depo Pertamina Plumpang, pada Jumat (3/3) kemarin.

Kondisi malam itu tergambar jelas di benak Abdus Ketua RW 12 sebelum terjadinya ledakan api. Ia telah melihat kondisi di wilayah yang amat terasa bau BBM. Bahkan aroma yang terendus terasa sangat mencekik baginya.

"Oh ini sebelum dentuman ledakan itu ini area, dua RW ini dipenuhi hawa BBM. Itu sampai sampai ada yang muntah dan ada yang pingsan," kata Abdus kepada wartawan, Sabtu (4/3).

Abdus bersama pengurusnya telah sedari awal mengimbau lewat toa yang berada di mushola dan masjid agar warga segera melakukan evakuasi akibat dampak aroma bau BBM yang menyengat.

Jalan Koramil kurang lebih seluas 4 meter sontak penuh sesak dipadati warga yang hendak menjauhi area tembok pembatas area Depo Pertamina Plumpang. Malam itu sangat mencekam karena banyak warga yang pingsan tak kuat menahan aroma BBM.

"Saat bau itu tidak ada api kami pengurus sempat mengevakuasi warga dan woro-woro di si masjid untuk warga agar segera menjauh. Bapak bisa liat hari ini aja desak desakan apalagi semalam," tuturnya.

"Bau, ada yang pingsan, ada yang muntah dan ada yang lemas juga itu termasuk banyak yang mual-mual," tambah dia.

Dia tak memahami apa yang sebenarnya terjadi di Depo Pertamina Plumpang hingga bau BBM bisa menyeruak ke pemukiman warga. Namun, setelah 30 menit melakukan evakuasi atau tepatnya sekitar pukul 20.00 WIB barulah api terlihat meledak dari arah toren Depo Plumpang.

Abdus mengaku api kala itu langsung cepat dengan hawa panas masuk ke pemukiman warga. Adapun rambatan api diduga karena bau BBM yang sebelumnya telah menyeruak ke pemukiman warga.

"Langsung dentuman makannya dahsyat. Ini efek hawa tadi membawa api ini kan kena hawa tadi. Itu langsung, ada 3 kali dentuman keras," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Hujan

Lantas ketika disinggung apakah ada kemungkinan tersambar petir, Abdus mengaku kondisi saat kejadian di lokasi belum hujan maupun terdengar suara petir. Karena, Hujan baru turun setelah beberapa saat kebakaran melanda lokasi.

"Enggak ujan. Setelah hujan baru kejadiannya. Tidak ada petir sebelumnya," ucapnya

Akibat kondisi warga yang memang sebelum api menyambar pemukiman telah dicemari bau BBM. Hal itu, diduga menjadi akibat banyaknya korban baik jiwa atau luka-luka, akibat proses evakuasi yang berjalan lama.

“Itu enggak ada api, ‘cuss’ itu langsung warga itu 7-8 orang luka bakar,” kata Abdus.

3 dari 3 halaman

Investigasi Sebab Kebakaran

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan masih melakukan proses investigasi terkait penyebab kebakaran yang melanda Depo Plumpang di Jakarta Utara.

Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra wilayah Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan saat ini masih memfokuskan pada upaya evakuasi pekerja dan warga yang bermukim di sekitar lokasi kebakaran.

"Kami terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (3/3).

Eko menuturkan fasilitas terminal terintegrasi itu mengalami kebakaran sekitar pukul 20.20 WIB.

Sementara, Kasi Ops Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid menyebut dugaan sementara terbakarnya Depo Pertamina akibat tersambar petir. Namun menurut Abdul, itu hanya dugaan sementara.

"Kalau informasi yang diterima itu kesamber petir," ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).

Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.