Sukses

BSMI Kirim Tim Relawan ke Lokasi Gempa Turki, Bawa Bantuan Mendesak

Djazuli menyebut list kebutuhan mendesak bagi warga Turki saat ini adalah tenda untuk pengungsian, pen

Liputan6.com, Jakarta Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bakal mengirim tim AJU ke Turki untuk menyalurkan sekaligus memetakan bantuan bagi korban dahsyat M 7,7 di Turki Selatan dan sebagian Suriah. 

Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari mengatakan, BSMI telah berkoordinasi dengan mitra lokal dan sudah mendapatkan list kebutuhan mendesak saat ini bagi korban dan juga penyintas gempa Turki. 

Dia menyebut list kebutuhan mendesak bagi warga Turki saat ini adalah tenda untuk pengungsian, penghangat, selimut dan jaket musim dingin, makanan bernutrisi dan air minum. 

Terlebih saat ini adalah musim dingin yang menambah derita bagi korban gempa dengan tingkat kehancuran yang dahsyat.

"Langkah selanjutnya BSMI adalah berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI untuk koordinasi pengiriman relawan bersama menuju Turki. Koordinasi juga dilakukan dengan Kemenlu RI untuk bersiap mengirimkan bantuan dan juga relawan," ujar Djazuli dalam keterangannya, Kamis, 9 Februari 2023.

Djazuli mengatakan, Turki telah berperan besar dalam membantu Indonesia ketika terjadi beberapa bencana di Tanah Air.

Sebab itu selayaknya Indonesia memberikan bantuan yang saat ini diminta secara resmi oleh pemerintah Turki kepada dunia internasional. 

"Mohon doa dan dukungannya dari masyarakat. BSMI juga bergerak dengan menggalang donasi untuk membantu korban gempa Turki dan penyintas di sana. Dalam waktu dekat akan kita kirimkan baik bantuan maupun tim Relawan AJU menuju Turki," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

20 Ribu Orang Lebih Dilaporkan Meninggal Dunia

Lebih dari 20.000 orang sekarang dilaporkan telah meninggal dunia dalam insiden gempa Turki, Senin (6/2).

Tak hanya Turki, jumlah korban juga termasuk di Suriah. Tim penyelamat masih mencari korban selamat dari puing-puing, tetapi harapan memudar, setelah hampir 100 jam sejak gempa terjadi.

 

Kondisi dingin mengancam nyawa ribuan orang yang selamat yang kini tanpa tempat berlindung, air dan makanan.

Presiden Turki menyebut ini adalah insiden gempa besar abad ini, dikutip dari BBC, Jumat (10/2/2023).

Upaya dan bantuan internasional terus mengalir. Pada Kamis (9/2), Bank Dunia menjanjikan US$ 1,78 miliar bantuan ke Turki termasuk pembiayaan segera untuk membangun kembali infrastruktur dasar dan untuk mendukung mereka yang terkena dampak gempa bumi.

Namun upaya 100.000 atau lebih personel penyelamat di lapangan terhambat oleh sejumlah rintangan logistik termasuk kekurangan kendaraan dan jalan yang rusak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.