Sukses

Ada KTT ASEAN 2023, Ini Pesan Heru Budi ke RT dan RW di Jakarta Selatan

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menitip pesan kepada seluruh perangkat RT/RW khususnya yang berada di Jakarta Selatan (Jaksel) jelang KTT ASEAN 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menitip pesan kepada seluruh perangkat RT/RW khususnya yang berada di Jakarta Selatan (Jaksel) agar menjaga keamanan dan kebersihan di wilayahnya.

Hal itu disampaikan Heru Budi, mengingat Jakarta Selatan (Jaksel) bakal menjadi tempat menginap tamu delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

"Jakarta Selatan ada tempat khusus yaitu tempat menginapnya para delegasi nanti di Oktober, tempatnya para kepala negara mengadakan meeting atau rapat tingkat tinggi," kata Heru saat menghadiri Guyub Ketua Rukun Warga (RW) se-kota Jakarta Selatan di Ballroom Mall Boutique, Kuningan Timur, Setiabudi, Minggu (5/2/2023)

Menurut Heru, kebersihan dan keamanan di Jaksel menjadi penting untuk diperhatikan untuk menjaga citra baik. Terlebih, kata dia, DKI Jakarta menjadi kota yang mewakili Indonesia di mata para delegasi negara-negara KTT ASEAN.

"Maka dari itu sekali lagi saya titip kepada Pak RW, sampaikan kepada RT, sampaikan kepada warga kita, simpel, jaga kebersihan, jaga keamanan, supaya Jakarta yang mewakili Republik Indonesia, bisa tetep eksis di negara-negara maju," papar Heru.

Dia pun meminta jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) mendampingi RT/RW di Jaksel dalam pelaksanaannya supaya keamanan dan kebersihan di wilayah itu dapat terealisasi dengan baik.

"Khususnya nanti pendampingan Pak Babinsa Pak Bhabinkamtibmas," ucap Heru. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Puji Kawasan Ciganjur Jakarta Selatan

Heru mengapresiasi penurunan indeks potensi kerawanan sosial (IPKS) di Ciganjur, Jakarta Selatan. Menurut Heru di Ibu Kota, potensi kerawanan di Ciganjur tercatat paling rendah.

"Kalau saya melihat indeks dari potensi kerawanan sosial di DKI, saya pilih satu saja untuk memberikan semangat bapak, Ciganjur adalah indeks kerawanan yang paling rendah," kata Heru.

Potensi kerawanan yang dimaksud Heru ialah tingkat tawuran dan kriminalitasnya rendah. Dia pun mengucapkan selamat kepada Wali Kota Jakarta Selatan. Dia berharap penurunan potensi kerawanan itu juga dapat diikuti wilayah lainnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Sebut Masalah Stunting Bisa Jadi Penyebab Awal Terjadinya Tawuran

Heru pun menyampaikan, masalah stunting harus dicegah sedini mungkin. Sebab, jika terlambat maka penanganan pun menjadi lebih lama.

Hal itu disampaikan Heru Budi saat menghadiri acara Guyub Ketua Rukun Warga di salah satu mal kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Minggu (5/2/2023).

"Kalau kita tidak memperhatikan ini, maka anak ini menjadi stunting, maka seumur hidupnya pemerintah daerah harus lebih banyak memperhatikan. Artinya jaminan pengamanan sosial lebih memperhatikan mereka," ujar Heru.

Dia mengatakan, stunting sangat berpengaruh pada perkembangan anak baik itu secara fisik maupun secara emosional. Bahkan, angka tawuran maupun angka kejahatan berpotensi mengalami peningkatan di kemudian hari.

"Kalau anak stunting tidak kita atasi, maka maaf sekali dia berjalan terus sampai besar, maka ininya (tinggi) pendek pak, emosionalnya tinggi, pemikirannya tidak jernih. Maka timbul tawuran, lima atau 10 tahun ke depan kriminalitas semakin tinggi," ucap Heru.

Oleh karena itu, Heru menekankan pentingnya sinergitas antara pemerintah dengan stakeholder terkait serta Ketua Rukun Warga (RW) untuk untuk mencegah stunting di Jakarta.

Dia berharap, RW bersama jajaran PKK diminta turun untuk mendata warga yang terindikasi mengalami stunted agar bisa memberikan perhatian khusus setidak-tidaknya selama 14 hari ke depan.

"Stunted itu belum tentu stunting, kita harus cepat mengatasinya. Kita sama-sama guyub untuk menuntaskan itu (stunting)," jelas Heru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.