Sukses

Polisi Cari 2 TKW yang Jadi Korban Wowon Cs, Minta Kerabat Beri Informasi

Polda Metro Jaya masih berupaya mencari keberadaan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban penggandaan uang dari pembunuh berantai Wowon Cs.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih berupaya mencari keberadaan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban penggandaan uang dari pembunuh berantai Wowon Cs. Sejauh ini, tercatat ada 11 orang korban dari klaster TKW. Dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Sementara itu, keberadaan TKW atas nama Evi dan Nene masih misterius.

"Penyidik masih proaktif mencari khususnya para korban bagian dari pada 11 orang, Evi dan Nene yang masih kita cari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

Trunoyudo mengatakan, pihak keluarga diharapkan ikut membantu dalam proses pencarian terhadap dua wanita yang belum diketemukan tersebut.

"Untuk kerabatnya juga bisa menginformasikan kepada kami sebagai bagian daripada penyidikan," ujar dia.

Trunoyudo menerangkan, proses penyelidikan masih terus berlangsung. Dalam hal ini, semua temuan diuji dengan pendekatan saintifik.

Selain itu, penyidik juga sedang menunggu hasil autopsi guna mengindentifikasi para korban. Walaupun secara kasat mata sudah bisa diketahui.

"Namun secara scientific ini menjadi dasar untuk menentukan terutama yang ada di Cianjur. Kan ada satu lubang, yang dipersiapkan oleh pelaku untuk menguburkan jenazah ada dua. Dan ini harus kita pilah ini jenazah siapa," ujar dia.

Trunoyudo mengatakan, pentingnya mengungkap identitas korban pendekatan scientific. Ini pun akan berhubungan erat dengan penyebab kematian dan lain sebagainya.

"Bagaimana cara kematiannya, dan penyebab kematian, dan kapan kematian ini, tentu selain mendengarkan keterangan daripada saksi-saksi, maupun keterangan kerabat, dan pelaku, ini tentu menjadi catatan penting bagi penyidik. Namun secara forensik ini tentu menjadi hak keakuratan," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keluarga Mengira TKW Korban Wowon Cs Masih di Luar Negeri

Tenaga Kerja Wanita (TKW) didoktrin selama mengikuti praktik pengandaan uang yang dilakukan oleh Wowon Cs.

Para TKW diminta tak membocorkan kepada siapapun. Mereka juga dilarang bertemu dengan keluarga sepulang dari luar negeri.

Polisi mencatat, setidaknya 11 orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) menjadi korban penipuan Wowon Cs dengan modus penggandaan uang. Bahkan, dua di antaranya meregang nyawa.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menerangkan, Farida ialah salah satu korban dari klaster Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tewas ditangan Wowon Cs.

Pihak keluarga mengira Farida masih bekerja di luar negeri. "Sebelumnya (keluarga) tahunya Farida masih kerja," kata Panjiyoga dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Panjiyoga menerangkan, Wowon Cs mewanti-wanti para TKW supaya tidak berkomunikasi dengan keluarga sebelum bertemu mereka. Panjiyoga mengatakan, seluruh korban percaya dan menuruti syarat yang diberikan oleh Wowon Cs.

"Jadi (korban) berhubungan dengan Wowon itu enggak boleh ada yang tahu. Harus diam saja, soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka mendoktrinnya seperti itu semuanya," ujar dia.

Panjiyoga mengatakan, Wowon kemudian menyiapkan tempat untuk mengeksekusi para TKW yang ikut praktik pengandaan uang. Hal itu tanpa sepengetahuan dari para korban.

"Iya disediain tempat tapi semuanya enggak tahu (mau dieksekusi)," ujar dia.

3 dari 4 halaman

Pembunuhan Berantai Wowon Cs Ternyata Terjadi Sejak 2016

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus mendalami kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tiga tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin alias Dede.

Pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs ini dilakukan di wilayah Cianjur dan Bekasi yang menewaskan sembilan orang. Temuan terbaru, polisi mendapati fakta bahwa pembunuhan berantai ini telah dilakukan sejak 2016 silam.

"Urutannya itu pertama Halimah tahun 2016," ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dikonfirmasi, Sabtu (28/1/2023).

Halimah merupakan istri siri Wowon, korban pertama kali yang dibunuh oleh Duloh. Pada saat itu, Wowon tidak mengetahui pembunuhan Halimah. Wowon hanya mengetahui Halimah meninggal dikarenakan sakit.

Pembunuhan pun berlanjut pada lima tahun setelahnya usai Wowon css merenggut nyawa Halimah. Tepatnya pada 2021, sebanyak empat orang dihabisi nyawanya oleh trio serial killer itu.

Dalam pembunuhan tersebut pun yang menjadi targetnya adalah seorang tenaga kerja wanita (TKW), istri serta mertuanya sendiri.

"Siti 2021, Noneng 2021, Wiwin 2021, Farida 2021," beber Panji.

Pembunuhan dilakukan un dengan cara yang berbeda. Korban Siti didorong ke laut di Bali oleh Noneng atas perintah Wowon lantaran korban kerap kali menagih hasil penggandaan uang.

Tak berselang lama, Noneng juga dibunuh. Namun belum diketahui apa penyebab Noneng dihabisi.

4 dari 4 halaman

Pembunuhan selanjutnya

Sedangkan untuk Wiwin dan Farida tewas dicekik oleh Duloh atas perintah Wowon yang mayatnya ditemukan dalam lubang dekat dengan rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.

Pembunuhan selanjutnya terjadi kembali pada 2022. Namun kali ini menyasar pada korban yang merupakan seorang Balita berumur dua tahun.

"Bayu 2022, terus yang di Bekasi 2023,"

Adapun alasan pembunuhan balita ini dilakukan semata-mata agar Wowon Cs mendapatkan kesuksesan di kemudian hari. Perintah untuk membunuh Bayu pun dilaksanakan oleh Duloh.

Pembunuhan terakhir Wowon cs terjadi di sebuah kontrakan di kawasan Bantargebang Bekasi, Jawa Barat pada pertengahan Januari 2023. Tiga orang tewas setelah meminum kopi beracun, yakni Ai Maemunah, Ridwan, dan Riswandi.

Sedangkan korban selamat yakni Neng Ayu dan Dede Solehudin. Dede yang sempat ikut minum kopi beracun dan selamat itu ternyata komplotan Wowon. Kini dia juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus serial killer ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.