Sukses

Erick Thohir Dorong Indonesia Menjadi Produsen Baterai Listrik Dunia

Erick Thohir menegaskan Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi pasar. Sebab, Indonesia memiliki potensi untuk menguasai produksi baterai kendaraan listrik global.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Indonesia menjadi produsen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV battery) dunia. Untuk merealisasikannya, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini menggandeng perusahaan Contemporary Brunp Lygend (CBL) Cina untuk berinvestasi ke Indonesia

Erick Thohir menegaskan Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi pasar. Sebab, menurutnya Indonesia memiliki potensi untuk menguasai produksi baterai kendaraan listrik global.

“Komitmen investasi ini tak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar saja. Dengan adanya transfer teknologi dan kapabilitas, Indonesia juga akan menjadi produsen EV battery di kancah global,” terang Erick Thohir, Selasa (07/06/2022).

Eks Presiden Inter Milan itu mengatakan, investasi harus dijalankan secara berkelanjutan. Sehingga, mampu membawa kemaslahatan bagi masyarakat banyak dengan pembukaan lapangan kerja secara besar-besaran.

“Investasi yang terintegrasi dari hulu ke hilir, diharapkan akan membuka banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat, dan nantinya akan meningkatkan perekonomian di Indonesia,” kata dia.

Erick Thohir sendiri hari ini bersama jajarannya bertemu secara khusus dengan chairman of CBL, Li Changdong. Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor BUMN itu membahas kerja sama mengenai ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

“Kami berdiskusi melanjutkan komitmen kerja sama antara BUMN dengan Contemporary Brunp Lygend (CBL) mengenai Ekosistem EV,” pungkas Erick Thohir.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Proyek Investasi Baterai Listrik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi yang dibangun di Batang, Jawa Tengah tidak berkonsep Jawa Sentris. Kepala negara menyebut, proyek tersebut juga dibangun di Indonesia bagian timur, tepatnya di Halmahera.

"Investasi dari hulu ke hilir, tersebar di beberapa kawasan kita di Indonesia. Pertambangan, peleburan smelter untuk nikel di Halmahera. Kemudian untuk industri pemurnian dan industri rekuser, industri katoda ada di Jawa Tengah di kawasan industri di Batang," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran daring, Rabu (8/6/2022).

"Kemudian pabrik baterai yang sedang dibangun, ada di Karawang dan pabrik mobil listriknya ada di Cikarang. Ini sangat baik! tidak hanya di Jawa tapi juga luar Jawa banyak dibangun untuk investasinya," bangga Jokowi.

Jokowi menjelaskan, proyek ini memiliki nilai investasi sebesar USD 9,8 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu masyarakat lokal. Mantan gubernur DKI ini berharap, dengan adanya proyek ini maka Indonesia bisa menjadi produsen utama dari produk yang berbasis nikel, lithium battery dan baterai kendaraan listrik.

Dia percaya, bahwa proyek tersebut adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk membangun ekonomi hijau seperti yang direncanakan.

"Jajaran pemerintah pusat dan daerah terus berikan dukungan penuh. Negara akan mendapat income tambahan dari investasi ini, baik PPh, badan PPh dan karyawan, PNBP-nya serta semuanya. Kita perkuat neraca perdagangan, kita harap mampu menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru," Jokowi memungkasi.

3 dari 3 halaman

Serap Ribuan Pekerja

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Batang, Jawa Tengah guna meresmikan Implementasi tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi.

Dia pun mengaku senang dengan adanya proyek ini. Sebab, proyek tersebut banyak menyerap tenaga kerja lokal hingga 20 ribu orang.

"Yang paling saya senang, menyerap karyawan sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja kita 20 ribu orang, ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia sekarang ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran daring, Rabu (8/6/2022).

Dia menjelaskan, proyek yang diinvestasi oleh perusahaan asal Korea Selatan, LG, adalah model investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

"Mulai dari penambangan nikel, smelter, pabrik rekuser, pabrik katoda, baterai listrik, baterai pack, hingga mobil listrik masih ditambah lagi dengan industri daur ulang baterai dari hulur sampai hilir, end to end dikerjakan dalam investasi ini," kata Jokowi.

mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap konsorsium LG dan juga BUMN Indonesia atas kerja kerasnya sehingga pembangunannya bisa dimulai hari ini.

"Total investasi bukan jumlah sedikit, 9,8 miliar USD, saya menyampaikan terima kasih," kata Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.