Sukses

Persiapan Menuju Endemi, BIN Gencarkan Vaksinasi di 12 Wilayah di Riau

Data Kemenkes pada Jumat (13/5/2022) menunjukan, vaksinasi nasional dosis primer di Indonesia telah mencapai 165.969.135 dosis atau 79,71 persen. Sementara, vaksinasi booster mencapai 20,14 persen.

Liputan6.com, Jakarta Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menggalakkan vaksinasi di provinsi Riau seiring usainya libur lebaran. Mitigasi Covid-19 ini digencarkan sebagai persiapan menyongsong masa transisi pandemi menuju endemi.

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Riau, Brigjen TNI Amino Setya Budi mengatakan, jajarannya mengintensifkan vaksinasi di 12 kota/kabupaten secara serentak. Adapun lokasi tersebut yakni Pekanbaru, Siak, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan serta Meranti. Selain itu, Kuansing, Kampar, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Dumai hingga Bengkalis.

Amino mengatakan, metode jemput bola yang digencarkan di fasilitas publik ini sangat efektif dalam meningkatkan capaian vaksinasi.

"Program vaksin tetap kita lanjutkan, bahkan kita buka gerai vaksin di tempat-tempat keramaian. Posko-posko Lebaran kemarin kita gunakan juga sebagai tempat pelaksanaan vaksin. Ini kita lakukan agar capaian vaksinasi di Riau dapat maksimal," ujar Amino dalam keterangan tertulis, Jumat (13/5/2022).

Jenderal bintang satu ini memaparkan, data Kemenkes pada Jumat (13/5/2022) menunjukan, vaksinasi nasional dosis primer di Indonesia telah mencapai 165.969.135 dosis  atau 79,71 persen. Sementara, vaksinasi booster mencapai 20,14 persen. 

Dia berharap, capaian target itu dapat terus ditingkatkan dan untuk itu jajarannya terus dipacu mengintensifkan vaksinasi.

"Kami optimistis vaksinasi yang terus kita laksanakan ini dapat memenuhi total target vaksinasi, terutama untuk booster. Dengan begitu, positivity rate dapat terus kita pertahankan di bawah satu persen," papar dia.

Kabinda Riau ini berpesan, Covid-19 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan melengkapi vaksinasi dosis satu hingga booster dan menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.

"Meski kasus Covid-19 sudah melandai, masyarakat diminta tidak terlena dan tetap waspada dengan ancaman Covid-19. Caranya dengan mendatangi sentra vaksinasi yang disedikan pemerintah dan menerapkan prokes saat dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Hoaks Vaksinasi

Sementara itu, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan informasi hoaks yang mengaitkan kasus hepatitis akut dengan vaksin Covid-19 mulai berseliweran di media sosial.

Ia meminta masyarakat mewaspadai hal itu. "Di medsos sudah berseliweran berita hoaks yang dikaitkan dengan vaksinasi anak. Kalau ini tidak segera dikelola, bisa jadi kontraproduktif," kata Muhadjir seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/5/2022).

Wajar saja Muhadjir khawatir karena saat ini pemerintah sedang fokus memberikan vaksin untuk melindungi anak dari Covid-19. Per Selasa(3/5/2022), sebanyak 16.623.197 anak usia 6 hingga 11 tahun telah menerima vaksin dosis lengkap atau setara 62,97% dari target 26.400.300 anak.

Pemerintah juga menargetkan 26.705.490 remaja usia 12 hingga 17 tahun menerima vaksin covid-19. Sebanyak 81,19% di antaranya sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Terkait kasus hepatitis akut, Muhadjir sangat percaya Kementerian Kesehatan telah sigap mengambil langkah upaya preventif maupun kuratif untuk mendeteksi gejala. Menurut dia, hepatitis akut sudah menjadi persoalan global.

"Saya rasa kita lebih proaktif melakukan penyisiran besar-besaran di setiap daerah untuk memastikan hepatitis akut belum menyebar. Kalau pun sudah menyebar, juga bisa terdeteksi sejak dini dan bisa diatasi," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini