Sukses

Kapolri: Mudik ke Lampung Tak Usah Takut, Ada Satgas Mengawal dari Aksi Begal

Kapolri Listyo mengatakan, pihaknya memprediksi animo masyarakat untuk pulang kampung sangat tinggi, karena sejak 2020 hingga 2021, pemerintah melarang mudik.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan perjalanan mudik di wilayah Lampung aman. Karena Polda Lampung sudah membentuk tim khusus untuk mencegah terjadinya tindak kriminal jalanan.

Pemetaan kerawanan di jalur mudik juga sudah dilakukan Polda Lampung, untuk menjamin keamanan perjalanan pemudik baik siang maupun malam.

"Di Lampung sudah disiapkan tim atau satgas untuk mengawal kemungkinan terjadinya aksi-aksi begal. Jadi masyarakat diharapkan tidak usah cemas, tidak usah takut, karena Polri dengan stakeholder yang ada, sudah menyiapkan (pengamanan) di jam-jam rawan, satgas yang siap untuk mengawal. Sehingga masyarakat bisa mudik dan selamat sampai ke rumah," kata Listyo Sigit Prabowo, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (26/04/2022).

Kapolri yang memantau arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten mengatakan, kondisi saat ini pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa itu dipadati oleh pemudik dan sesuai instruksi pemerintah, agar melakukan perjalanan pulang kampung semenjak jauh hari sebelum Idul Fitri, untuk menghindari penumpukan.

Karena padatnya kendaraan yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir dan diberlakukan buka tutup sesuai kondisi dermaga di dalam pelabuhan.

"Biasanya untuk wilayah Merak ini kegiatan mulai padat saat malam hari. Namun hari ini, sudah mulai pergeseran terkait dengan arus mudik yang ada, sempat masuk dalam situasi kuning, artinya sempat ada penyetopan sementara di jalur yang kita siapkan. Dan kemudian di seluruh dermaga sudah penuh," kata Listyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akan Ada Lonjakan Arus Mudik

Mantan Kapolda Banten itu mengatakan, ada prediksi 85 juta warga akan mudik. Sekitar 52 persen akan ke wilayah timur dan 20-30 persennya pulang kampung ke Pulau Sumatera.

Dia meminta seluruh petugas mudik bisa menanganinya dengan baik, agar tidak terjadi kemacetan panjang. Pihaknya memprediksi animo masyarakat untuk pulang kampung sangat tinggi, karena sejak 2020 hingga 2021, pemerintah melarang mudik.

"Artinya minat mudik kali ini berbeda setelah 2 tahun masyarakat menunggu (mudik) karena situasi covid. Dan tentunya kali ini akan terjadi lonjakan terkait arus mudik tersebut," terangnya.

Dia meminta jika ada kemacetan, harus segera dilakukan rekayasa lalu lintas, agar arus kendaraan dan pemudik bisa kembali lancar.

Kapolri Listyo juga mengecek Command Center Sat Lantas Polres Cilegon, posko rapid test, hingga tempat pelaksanaan vaksinasi.

Polri mengucapkan terima kasih ke masyarakat yang sudah mengikuti anjuran pemerintah, untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal agar menghindari penumpukkan di hari jelang Idul Fitri.

"Kami berterimakasih kepada masyarakat yang telah mendengarkan himbauan mudik yang disampaikan oleh bapak presiden dan ditindaklanjuti oleh menteri-menteri terkait untuk menghimbau agar mudik lebih awal," ujarnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Puncak Arus Mudik Terminal Kampung Rambutan Diperkirakan H-3 Lebaran 2022

Terminal Kampung Rambutan mempersiapkan antisipasi terjadinya puncak arus mudik Lebaran 2022 menggunakan moda transportasi bus. Diperkirakan kondisi tersebut terjadi pada H-3 Idul Fitri 1443 H.

"Kalau membeludak belum terlalu ya. Dari data terakhir kisaran 1000-an penumpang yang berangkat melalui Terminal Kampung Rambutan. Kalau pun nanti ada kenaikan itu puncak arus mudik H-3, H-4," tutur Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2022).

Menurut Yulza, terjadi tren kenaikan pemudik hingga 100 persen terhitung sejak tanggal 23 April sampai hari ini. Total sudah ada 1.016 pemudik yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan hingga 25 April 2022.

"Penumpang favorit ke Sumatera, ke Padang, Palembang, maupun Lampung untuk pagi hari. Untuk sore ke Jawa Tengah, ke Jawa Timur," jelas dia.

Sejauh ini, kata Yulza, Terminal Kampung Rambutan telah menyediakan fasilitas vaksin booster hingga antigen Covid-19 gratis kepada para penumpang maupun pengemudi. Keseluruhannya bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari Sudin Jakarta Timur.

"Sampai saat ini kita belum lihat kenaikan penumpang mudik signifikan, masih terlayani dengan yang ada. Nanti kita lihat situasi lapangan seperti apa, apakah masih terlayani atau apakah terjadi penumpukan nanti kita sediakan opsi lain," Yulza menandaskan.

4 dari 4 halaman

Dishub Bekasi: Puncak Arus Mudik Diprediksi H-3 Lebaran 2022

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan, lonjakan pemudik di Terminal Induk Kota Bekasi pada H-7 Lebaran 2022, sudah mulai terlihat. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Sudah mulai terlihat lonjakan penumpang di Terminal Bekasi meski belum signifikan. Tetapi, diprediksi untuk lonjak arus mudik mungkin akan terjadi pada Kamis atau Jumat ini," kata Dadang kepada awak media, Senin (25/4/2022).

Menurutnya, jumlah penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi sampai hari ini rata-rata berjumlah 400 orang per harinya. Hal ini masih jauh dari jumlah penumpang pada puncak arus mudik yang biasanya mencapai 1.200 orang per hari.

Lonjakan pemudik, kata dia, mayoritas yang mengarah ke daerah Sumatera, dengan kenaikan mencapai sekitar 20 persen dari jumlah penumpang normal.

"Belum ada kenaikan yang drastis terutama pada penumpang bus AKAP mengarah ke Jawa. Tapi yang mengarah ke Sumatera sudah mulai naik sekitar 20 persen dari penumpang normal," papar dia.

Lanjut Dadang, sejauh ini Dishub Kota Bekasi sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut arus mudik lebaran 2022. Di antaranya pengecekan kelaikan kendaraan bus yang akan beroperasi mengangkut pemudik.

Berdasarkan hasil pengecekan, lanjut Dadang, terdapat beberapa armada bus yang dianggap tak layak untuk beroperasi. Bus-bus tersebut akan menjalani perbaikan terlebih dulu, sebelum kembali beroperasi.

"Ditemukan ada beberapa yang tidak memenuhi syarat layak jalan dan sudah kita ajukan untuk segera dilakukan perbaikan, baik itu ringan maupun berat. Dan harus diperbaiki dulu guna memberikan pelayanan mudik kepada para pemudik," tandas Dadang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.