Sukses

Polisi: Doni Salmanan Sengaja Pamer Kekayaan untuk Yakinkan Korban Trading

Doni Salmanan tidaklah bermain trading di Quotex melainkan hanya sebatas afiliator. Dia mendapatkan keuntungan 80 persen jika member mengalami kerugian dan keuntungan 20 persen jika member berhasil mendulang keuntungan.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyatakan bahwa Doni Salmanan telah dengan sengaja melakukan penyesatan kepada publik demi memperkaya diri. Salah satunya lewat pamer harta dan kemewahan dengan klaim hasil keuntungan trading binary option lewat aplikasi Quotex.

Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Asep Edi Suheri, menyampaikan, Doni Salmanan membuat video dan mengunggahnya ke akun YouTube King Salmanan, yang berisikan berita bohong dan menyesatkan, sehingga mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.

"Dengan cara seolah-olah tersangka DS mendapatkan uang miliaran rupiah dari hasil bermain trading valuta asing di website Quotex dan melakukan flexing (pamer kekayaan) dengan maksud dan tujuan untuk meyakinkan kepada masyarakat yang menonton YouTube, dalam hal ini para member, untuk ikut bergabung dan bermain trading valuta asing dalam website Quotex," tutur Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2022).

Padahal, lanjut Asep, Doni Salmanan tidaklah bermain trading di Quotex melainkan hanya sebatas afiliator. Dia mendapatkan keuntungan 80 persen jika member mengalami kerugian dan keuntungan 20 persen jika member berhasil mendulang keuntungan.

"Namun demikian kenyataannya tersangka DS tidak melajukan trading di website Quotex melainkan hanya menjadi afiliator untuk mendapatkan keuntungan," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Korban Tertipu

Hasilnya, ada banyak korban yang tertipu dan mengalami kerugian besar. Sementara di satu sisi juga malah semakin memperkaya Doni Salmanan.

"Para korban yang tertarik dengan promosi video tersebut melakukan trading di Quotex yang pada akhirnya mengalami kerugian materiil," beber Asep.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.