Sukses

Gara-Gara Omicron, Panggilan Ambulans di Jakarta Melonjak Jadi 573 pada Januari 2022

Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta menyebabkan lonjakan panggilan penggunaan ambulans gawat darurat (AGD) Pemprov DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta menyebabkan lonjakan panggilan penggunaan ambulans gawat darurat (AGD) Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Unit AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Winarto mengungkapkan, sejak awal Januari 2022, panggilan untuk menggunakan ambulans melonjak menjadi 573 panggilan.

Padahal, panggilan penggunaan ambulans pada Desember 2021 hanya berada di angka 72.

"Januari memang sudah mulai bergerak naik, terutama mungkin pada saat informasi varian Omicron," kata Winarto, Jakarta, Jumat 28 Januari 2022.

Menurut dia, mobilitas ambulans DKI hanya menuju rumah sakit rujukan Covid-19. Sebab berdasar aturan yang berlaku, pasien Covid-19 menuju rumah sakit rujukan harus diantarkan ambulans.

"Walaupun memang ada beberapa di kami gejala ringannya tetap harus diantar pake ambulans kami karena Omicron kasus yang baru," tutur Winarto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Covid-19 di Indonesia

Sementara itu Satgas Penanganan Covid-19 memperbarui data penambahan kasus infeksi Virus Corona. Laporan per 28 Januari 2022, 9.905 warga dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Dengan adanya penambahan kasus hari ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 4.319.175 kasus. Kasus konfirmasi didapatkan dari hasil tes 372.884 spesimen.

Sementara untuk kasus kesembuhan bertambah 2.028 kasus, sehingga secara akumulasi 4.131.333 warga dinyatakan sembuh dari infeksi Covid.

Kasus kematian juga mengalami penambahan pada hari ini sebanyak 7 kasus. Penambahan ini mencatatkan 144.268 warga dinyatakan meninggal akibat Covid.

Sementara untuk kasus aktif bertambah 7.870 menjadi 43.574 kasus. Kasus aktif merupakan istilah bagi pasien yang masih menjalani perawatan isolasi baik di rumah sakit ataupun tempat isolasi terpusat.

Pemerintah juga masih memantau 10.043 suspek.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.