Sukses

Anggota Polisi Terkait Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi Bunuh Diri di Mojokerto Ditahan

Propam Polda Jawa Timur sebelumnya memeriksa seorang anggota Polres Pasuruan berinisial R buntut viralnya unggahan soal dugaan pemerkosaan terhadap mahasiswi.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menahan Bripda RB alias BGS, anggota Polres Pasuruan terkait viralnya unggahan soal dugaan pemerkosaan terhadap mahasiswi NWR yang bunuh diri di makam Mojokerto, Jawa Timur.

"Mengamankan seseorang berinisial BGS, profesinya anggota polisi yang bertugas di Polres Pasuruan Kabupaten," tutur Wakapolda Jawa Timur Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo kepada wartawan, Minggu (5/12/2021).

Sebelumnya, Propam Polda Jawa Timur memeriksa seorang anggota Polres Pasuruan berinisial RB buntut viralnya unggahan soal dugaan pemerkosaan terhadap mahasiswi NWR yang bunuh diri di makam Mojokerto.

Disebut dalam unggahan, mahasiswi Universitas Brawijaya Malang berinisial NWR (23) sempat diperkosa oleh kekasihnya yang merupakan anggota Polri.

Jasadnya ditemukan warga di sebuah makam Desa Japan, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (2/12/2022) sore. Dugaan sementara, NWR meninggal akibat bunuh diri.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko menerangkan, penyidik dari Bidpropam Polda Jawa Timur telah mengundang R untuk dimintai klarifikasi berkaitan dengan unggahan yang viral di media sosial. Pemeriksaan berlangsung hari ini, Sabtu (4/12/2021).

"Yang bersangkutan lagi dilakukan pemeriksaan di Propam Polda Jatim," kata dia saat dihubungi, Sabtu (4/12/2021) siang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemeriksaan Saksi

Gatot menerangkan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap penyebab kematian NWR. Salah satu saksi berasal dari pihak keluarga dalam hal ini orang tua korban. Berdasar keterangan dari orang tua kematian NWR mengarah ke bunuh diri.

"Fakta-fakta bunuh diri sesuai dengan keterangan dari ibunya karena ditemukan minuman yang mengandung potasium sianida," ujar dia.

Gatot menerangkan sesuai keterangan yang diutarakan oleh ibu korban kepada penyidik beberapa waktu lalu. Bahwasanya, korban diduga mengalami depresi.

"Ibunya sudah pernah membawa korban untuk konsultasi di Rumah Sakit Jiwa. Dan sudah diberi obat juga," ucap dia.

 

3 dari 3 halaman

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.