Sukses

Bertolak ke Saudi, Menag Yaqut Bahas Rencana Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Kemenag memastikan persiapan haji dan umrah dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka, dan tidak diskriminatif.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Perbesar
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dokumentasi Kementerian Agama)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Arab Saudi, Sabtu(19/11). Dalam lawatannya kali ini, Yaqut akan bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Dikutip dalam keterangan pers, Yaqut nantinya akan membahas rencana penyelenggaraan ibadah haji dan umrah 1443 H. Kementerian Agama saat ini terus mempersiapkan penyelenggaraan haji dan umrah 1443 H.

BACA JUGA: Jemaah Haji Indonesia Diberangkatkan ke Arab Saudi Mulai 12 Mei 2024
BACA JUGA: Mobile Legends: Bang Bang Gelar Even untuk Pemain, Hadiah Utama Tiket ke Arab Saudi Nonton MSC 2024
BACA JUGA: Banjir Picu Kekacauan di Bandara Dubai, 440 Penerbangan Dibatalkan Picu Penumpang Telantar, Kelaparan dan Marah

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Hilman Latief memastikan bahwa persiapan dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka, dan tidak diskriminatif.

"Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong percepatan persiapan ibadah haji dan umrah 1443 H secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif," katanya.

Baca Juga

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Umrah bagi jemaah asal Indonesia kembali dibuka, setelah kasus Covid-19 turun. Jemaah dan pengusaha haji berharap agar ketentuan melakukan perjalanan umrah ke tanah suci dipermudah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajang Silaturahmi

Menurutnya, keterbukaan dan profesionalitas penting karena ibadah haji dan umrah menjadi ajang silaturahim antar-umat Islam dari berbagai latar belakang; baik ormas, golongan, daerah, dan lain sebagainya.

"Arahan Menag jelas dan tegas, pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah harus lebih inklusif karena ibadah ini milik semua umat Islam Indonesia dari berbagai kalangan, tanpa ada diskriminasi dan perbedaan, baik prioritas jemaah, penyelenggara maupun para pembimbing haji dan umrah," terangnya.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.