Sukses

Vaksinasi Merdeka Dinilai Mampu Jawab Kebutuhan Publik dengan Operasional Murah

Kapolda Metro mengatakan, Vaksinasi Merdeka merupakan metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran menutup pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi. Kegiatan tersebut telah berlangsung selama 10 hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan,

Penutupan yang berlangsung secara online dan offline, dihadiri oleh para Kapolres, Pimpinan Daerah serta para relawan.

Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event, atau program, namun sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan. Metode ini mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaanya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah," kata Fadil Imran, Selasa (5/10/2021).

Dia menambahkan, keunggulan Vaksinasi Merdeka tahap II ini ialah hadirnya Platform Digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia. Platform ini berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, dimanapun berada.

"Pembuatan aplikasi digital Vakasinasi Merdeka yang dapat diunduh di google playstore dan app store ini merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0,” tambah Fadil Imran.

Menurutu Fadil, vaksinasi Merdeka Aglomerasi ialah pelaksanaan seri kedua dari Vaksinasi Merdeka, dimana pelaksanaan pertama dilakukan di DKI Jakarta, yang berhasil mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107%, di hari terakhir pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2021 lalu.

"Bila pimpinan daerah menilai metode Vaksinasi Merdeka ini bermanfaat, maka layaknya sebagai cetakan, silakan digunakan cetakan Vaksinasi Merdeka ini untuk melanjutkan program vaksinasi berikutnya di masing-masing wilayah,” ujar Fadil.

Sementara itu, Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, Supriyanto mengungkapkan, vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72% di lima wilayah penyanggah. "Capaian tertinggi sebesar 72,64% terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37%," ujar dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terobosan Strategis

Sedangkan Kordinator relawan Vaksinasi Merdeka, Devie Rahmawati menilai pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan metode yang menjadi terobosan strategis. Hal ini karena biaya penyelenggaraan yang efisien.

"Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien. Di vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaran untuk menyuntikkan 1 individu hanya Rp. 5.000 hingga maksimal Rp. 20.000," terang dia.

Devie menambahkan, berdasarkan studi yang dilakukan dengan metode wawancara dengan berbagai pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp 100 ribu–Rp 170 ribu per suntik untuk setiap individu.

Efisiensi biaya penyelenggaraan ini dapat terjadi karena metode Vaksinasi Merdeka mensyaratkan 9 pilar. Di antaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik.

"Kedua, dilaksanakan selama minimal 10 hari pelaksanaan, tanpa henti, bahkan ada yang dilaksanakan di malam hari; Gerai dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga,” tambah Devie.

Pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka, Mila Viendyasari mengungkapkan, Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka (SVM) hadir membantu pengelolaan Vaksinasi Merdeka yang diinisasi Polda Metro Jaya. Kehadirannya untuk memastikan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka berjalan sesuai metode yang disusun.

"Pada tahap kedua ini, dengan unsur kerelawanan, dimana relawan nakes maupun nonnakes yang bertugas di gerai, diberikan insentif sama yaitu sebesar Rp. 100 ribu per hari, per relawan. Dibandingkan pelaksanaan vaksinasi lain, yang minimal petugasnya diberikan honor Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 Juta per petugas,” imbuh Mila.

Selain itu, lanjut dia, Vaksinasi Merdeka juga mengandalkan kedermawanan dari berbagai mitra yang memberikan bantuan materi dan perlengkapan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di setiap gerai seperti APD, nurse cap, tensi meter, modem, laptop serta peralatan prokes.

Tidak hanya itu, mitra gojek juga memberikan insentif gratis perjalanan bagi para relawan seratus persen, pulang dan pergi selama pelaksanaan vaksinasi merdeka tahap I dan II. "Pelaksanaan kali ini melibatkan lebih dari 25 mitra,” seru Mila.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.