Sukses

6 Pernyataan Menko Luhut soal Perkembangan Terkini Kasus Covid-19 Indonesia

Salah satunya disampaikan Luhut, positivity rate atau rasio jumlah orang positif dengan total jumlah tes Covid-19 di Indonesia sudah semakin baik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sejumlah perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya disampaikan Luhut, positivity rate atau rasio jumlah orang positif dengan total jumlah tes Covid-19 di Indonesia sudah semakin baik.

Menurut dia, saat ini positivity rate di wilayah Jawa-Bali sudah di bawah angka 2 persen.

"Positivity rate sudah di bawah 2 persen, malah sudah 1 persen. Ini dalam 7 hari. Jadi kami hitung per 7 hari, itu angkanya juga sudah membaik," kata Luhut pada akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin 27 September 2021.

Meski sudah membaik, Luhut menegaskan pemerintah tetap menjaga agar angka kasus Covid-19 tak melonjak.

Salah satu caranya, kata dia, pemerintah akan terus memperketat kedatangan orang asing atau warga negara asing (WNA) dari luar negeri selama masa pelonggaran PPKM.

"Kedatangan orang asing juga kami lakukan pengetatan untuk orang dari daerah-daerah yang kita anggap punya kecenderungan tinggi, atau level 4 istilah kita," terang Luhut.

Berikut sederet pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Sebut Positivity Rate Covid-19 Jawa Bali di Bawah 2 Persen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, positivity rate atau rasio jumlah orang positif dengan total jumlah tes Covid-19 di Indonesia sudah semakin baik.

Menurut dia, saat ini positivity rate di wilayah Jawa-Bali sudah di bawah angka 2 persen.

"Positivity rate sudah di bawah 2 persen, malah sudah 1 persen. Ini dalam 7 hari. Jadi kami hitung per 7 hari, itu angkanya juga sudah membaik," kata Luhut pada akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin 27 September 2021.

 

3 dari 8 halaman

2. Jumlah Tes Covid-19 Tetap Tinggi

Luhut menyebut jumlah tes Covid-19 di Indonesia sudah relatif tinggi, yakni mencapai 170 ribu tes per hari.

"Jadi kalau orang berkomentar itu yang di-testing cuma 30 ribu, sekarang yang di-testing itu tiap hari 170 ribuan per hari, angka itu sudah cukup oke walaupun kami target lebih dari itu," kata dia.

 

4 dari 8 halaman

3. Kasus Harian Melandai, Tegaskan Tak Boleh Lengah

Sementara itu, Luhut juga menyampaikan bahwa kasus harian terus melandai jauh ketimbang saat puncak kasus pada Juli 2021 lalu.

"Angka kasus harian 26 September (1.760) lebih rendah dari angka 24 Juli 2020 (1.761)," ucap dia.

Meski demikian, Luhut meminta masyarakat tetap berhati-hari dan tidak lengah agar kasus harian tidak kembali mengalami lonjakan.

"Tidak boleh membuat kita berpuas diri, tapi justru berhati-hati. Kemarin saya dapat laporan di Pangandaran lebih dari 10 ribu orang yang datang minggu kemarin, padahal sudah diatur," terang Luhut.

 

5 dari 8 halaman

4. Sebut Mobilitas di Tempat Wisata Naik

Luhut menyebut, mobilitas masyarakat di sektor retail dan tempat wisata mengalami kenaikan. Dia mendapat laporan bahwa pengunjung di kawasan wisata Pangandaran mencapai 10.000 pada pekan lalu.

"Kemarin saya mendapat laporan Dandim di Pangandaran lebih 10.000 orang yang datang minggu kemarin di Pangandaran, walaupun sudah diatur," ucap dia.

Pemerintah, kata dia, sudah mengambil berbagai kebijakan untuk menekan mobilitas masyarakat di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, peningkatan mobilitas masih tetap terjadi.

"Sudah diambil langkah macam-macam, mulai dari genap ganjil dan sebagainya. Tetap saja angka itu cukup naik. Ini menjadi perhatian kita semua," terang dia.

Luhut memahami kondisi ini terjadi karena sudah banyak masyarakat yang sangat lelah dan jenuh tinggal di rumah selama pandemi Covid-19.

Kendati begitu, dia menekankan bahwa harus ada aturan agar tak terjadi lonjakan kasus virus Corona.

"Tapi mungkin orang sudah sangat lelah untuk tinggal di rumah. Itu tinggal pengaturannya harus kita sama-sama perhatikan karena berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

 

6 dari 8 halaman

5. Tetap Perketat Kedatangan WNA, Wajib Karantina

Luhut menyatakan, pemerintah akan terus memperketat kedatangan orang asing atau warga negara asing (WNA) dari luar negeri selama masa pelonggaran PPKM.

"Kedatangan orang asing juga kami lakukan pengetatan untuk orang dari daerah-daerah yang kita anggap punya kecenderungan tinggi, atau level 4 istilah kita," kata dia.

Luhut lantas mengkategorikan beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Turki yang punya kasus aktif Covid-19 tertinggi.

Kedatangan warga asing dari negara-negara tersebut selanjutnya akan melalui proses karantina selama 8 hari.

"Namun proses karantina yang selama ini 8 hari tetap kita lakukan itu, karena dari hasil epidemiolog itu dua hari sudah kelihatan reaksi kalau dia kena varian delta ini. Jadi kita masih cukup oke mengenai itu," ungkapnya.

"Dari Saudi Arabia juga tingkat di sana rendah jadi dalam perjalanan kena, itu langsung kita bawa di karantina. Jadi sekarang tidak diperiksa di airport jadi di karantina," papar Luhut.

 

7 dari 8 halaman

6. Tetap Terus Diperiksa, Pemerintah akan Siapkan Pemeriksaan Detil

Sebagai bentuk antisipasi, Luhut mengatakan, pemerintah akan terus mengatur dan memperketat kedatangan orang asing dari luar negeri, sehingga tidak terjadi penumpukan dan berpotensi menyebarkan kasus baru Covid-19.

"Penerbangan yang datang dari luar negeri akan diatur kedatangannya supaya tidak terjadi penumpukan. Jadi untuk menghindari hal-hal lain. Detil juga kami periksa setiap Sabtu-Minggu kami adakan rapat untuk pemeriksaan detil ini," pungkasnya.

8 dari 8 halaman

Penanganan Klaster Covid-19 di Sekolah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.